Sosok Linda Yaccarino, CEO Baru Twitter Gantikan Elon Musk
NEW YORK, iNews.id - Pemilik sekaligus CEO Twitter, Elon Musk telah menunjuk Linda Yaccarino sebagai penggantinya di pucuk pimpinan perusahaan. Meski begitu, Musk tetap akan terlibat di perusahaan media sosial tersebut sebagai ketua eksekutif dan Chief Technology Officer.
"Menantikan bekerja sama dengan Linda untuk mengubah platform ini menjadi X, aplikasi segalanya," cuit Musk di akun Twitter pribadinya.
Seperti diketahui, Musk yang membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS pada tahun lalu berada di bawah tekanan untuk mencari orang lain yang memimpin perusahaan media sosial tersebut agar kembali fokus pada bisnisnya, termasuk produsen mobil listrik Tesla hingga SpaceX.
Mengutip BBC, Yaccarino dibesarkan dalam keluarga Italia-Amerika, dengan seorang ayah yang berprofesi perwira polisi dan seorang ibu yang tidak pernah kuliah.
Setelah lulus dari Pennsylvania State University, dia bekerja di Turner Entertainment selama 15 tahun sebelum bergabung dengan NBCUniversal, di mana dia membawahi sekitar 2.000 orang dan terlibat dalam peluncuran layanan streamingnya.
Sebagai ketua periklanan dan kemitraan global di NBCUniversal, Yaccarino dan timnya telah menghasilkan lebih dari 100 miliar dolar AS dari penjualan iklan.
Pencapaian Yaccarino yang paling menonjol di NBCUniversal yaitu menciptakan tim penjualan iklan terpadu daripada memiliki 15 tim penjualan berbeda yang berupaya mendekati pengiklan yang sama.
Beberapa karyanya ditandai dengan kolaborasi yang erat dengan berbagai merek besar dan menemukan peluang untuk penempatan produk dan meyakinkan merek-merek ternama tersebut untuk beriklan di samping acara televisi.
Selain itu, timnya menjalin kemitraan antara lain dengan Apple News, BuzzFeed, Snapchat, Twitter, dan YouTube.
Yaccarino akan menghadapi tantangan dalam menjalankan perannya sebagai CEO Twitter yang tengah berjuang untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, dia juga menghadapi pengawasan ketat terkait bagaimana Twitter menangani penyebaran informasi hoaks dan mengelola ujaran kebencian.
Musk sebelumnya menyampaikan akan mengurangi ketergantungan Twitter pada iklan dan membuat perubahan pada cara memoderasi konten. Selain itu, Musk juga ingin memperluas fungsi Twitter seperti pembayaran, pesan terenkripsi, dan panggilan telepon.
Editor: Aditya Pratama