Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Hijau, Nilai Transaksi Tembus Rp740 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Sosok Shunsaku Sagami, Miliarder Baru Jepang Berharta Rp14,67 Triliun

Minggu, 07 Mei 2023 - 07:51:00 WIB
Sosok Shunsaku Sagami, Miliarder Baru Jepang Berharta Rp14,67 Triliun
Pendiri sekaligus CEO M&A Research Institute Holdings, Shunsaku Sagami menjadi miliarder terbaru Jepang. (Foto: masouken.com)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Pendiri sekaligus CEO M&A Research Institute Holdings, Shunsaku Sagami menjadi miliarder terbaru Jepang. Saham perusahaan yang berspesialisasi dalam M&A perusahaan kecil dan menengah ini telah meroket dan mengalami kenaikan lebih dari 340 persen sejak listing pada Juni tahun lalu.

Mengutip Forbes, 73 persen saham pria berusia 32 tahun itu di M&A Research Institute Holdings saat ini bernilai lebih dari 1 miliar dolar AS atau setara Rp14,67 triliun, berdasarkan harga penutupan pada perdagangan hari Jumat.

Didirikan pada tahun 2018, M&A Research Institute menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mencocokkan pembeli potensial dengan perusahaan yang biasanya menghadapi risiko penutupan.

Perusahaan Sagami menjadi mahir dalam menutup transaksi dengan cepat, dimana rata-rata membutuhkan lebih dari enam bulan untuk menyelesaikan transaksi dibanding rata-rata industri dalam setahun. Pada akhir 2022, perusahaannya telah menyelesaikan 33 transaksi, dengan 426 kesepakatan lainnya masih dalam proses, menurut laporan pendapatan terbaru perusahaan.

Aktivitas M&A telah melonjak di Jepang, mencapai rekor tertinggi 4.304 transaksi pada tahun 2022, menurut data Recof, sebuah perusahaan Jepang yang melacak pasar M&A. Tahun lalu, perusahaan investasi AS KKR memprivatisasi Sistem Transportasi Hitachi Jepang dalam kesepakatan senilai 5,2 miliar dolar AS. 

Selain itu, transaksi M&A Research Institute mencakup penjualan perusahaan TI senilai 200 juta yen tanpa penerus saingan 1,5 miliar yen.

Sagami bekerja pertama kali di bidang periklanan. Pada 2015, dia mendirikan perusahaan media mode bernama Alpaca yang diakuisisi oleh Vector, agen hubungan masyarakat yang terdaftar di Tokyo, kemudian berganti nama menjadi Smart Media. Sagami terus bekerja di perusahaan tersebut dan membantunya melakukan akuisisi lebih lanjut.

Saat bekerja di perusahaan tersebut, dia melihat apa yang menurutnya tidak efisien dalam proses pembuatan kesepakatan. Sementara itu, Sagami juga menyaksikan bisnis kakeknya terpaksa ditutup karena tidak ada penerus yang tetap menjalankannya. 

Tujuan Sagami adalah untuk membantu melestarikan UKM Jepang. Lebih dari 99 persen dari semua perusahaan di Jepang adalah UKM dan sekitar dua pertiga dari mereka tidak memiliki penerus, menurut perusahaan riset keuangan Teikoku Databank. 

M&A Research Institute menerapkan sistem pencocokan menggunakan AI untuk membantu mencari calon pembeli bisnis yang ingin dijual pemiliknya. Biaya keberhasilan akan dibayarkan hanya ketika kesepakatan selesai. Sistem penetapan harga yang ramah klien dan pendekatan berbasis AI ini telah memberikan keunggulan dalam persaingan.

Kesuksesan Sagami ini mendorongnya untuk membawa M&A Research Institute melantai ke bursa saham Tokyo pada Juni tahun lalu atau kurang dari empat tahun setelah perusahaan itu didirikan.

M&A Research Institute melaporkan laba bersih sebesar 7,1 juta dolar AS dengan pendapatan sebesar 15,7 juta dolar AS pada tahun lalu. Jumlah penasihat M&A di perusahaan telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 90 pada akhir Desember 2022.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut