Sri Mulyani Kerap Dapat Aduan Penyelewengan Dana Desa dari Medsos
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku kerap mendapatkan banyak aduan dari warganet soal dana desa. Isu tersebut dinilainya menjadi perhatian pemerintah supaya dana desa bisa digunakan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran.
"Di sosmed (sosial media) banyak feedback ke saya yang bilang 'tolong awasi dana desa bu, kades (kepala desa) saya beli rumah baru' dan lain-lain," kata Sri Mulyani dalam acara BRI Group Economy Forum di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Rabu (29/01/2020).
Sri Mulyani mengakui banyak oknum-oknum kades yang ingin menyelewengkan dana desa untuk memenuhi kepentingan pribadi. Hal ini timbul karena alokasi dana desa setiap tahun mencapai Rp900 juta hingga Rp3 miliar per desa dengan sebaran mencapai 75.000 desa.
Kondisi ini, menurut Sri Mulyani, membuat kades saat ini menjadi jabatan prestisius yang diminati banyak orang. Pasalnya, kades memiliki kuasa penuh untuk mengelola dana desa
"Banyak yang ingin jadi kepala desa karena dapat gaji langsung dari pemerintah terus ada anggaran pastinya," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.
Kendati demikian, Sri Mulyani yakin masih banyak kades kompeten dan berintegritas yang berkomitmen memajukan desanya. Banyak desa yang kini berhasil maju sebagai dampak dari kebijakan dana desa.
Anggaran dana desa dalam APBN terus meningkat setiap tahun. Pada 2020, dana desa yang dialokasikan mencapai Rp72 triliun. Tahap pertama akan disalurkan 40 persen pada Januari-Juni 2020.
"Kita harus memperbaiki formula maupun implementasi dari (penyaluran) dana desa tersebut," ucapnya.
Editor: Rahmat Fiansyah