Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenkeu dan Polri Bongkar Ekspor Ilegal Produk Turunan Sawit Senilai Rp2,8 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Revisi Proyeksi Ekonomi Jadi Minus 4,3 Persen di Kuartal II 2020

Rabu, 15 Juli 2020 - 20:29:00 WIB
Sri Mulyani Revisi Proyeksi Ekonomi Jadi Minus 4,3 Persen di Kuartal II 2020
Menkeu Sri Mulyani merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional menjadi -4,3 persen di kuartal II 2020. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional menjadi -4,3 persen di kuartal II 2020. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka ini lebih dalam dari proyeksi awal sebesar -3,8 persen.

Adapun pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini berada di antara -3,5 persen sampai -5,1 persen dengan titik terdalam paling baru di level -4,3 persen.

"Titik poinnya kita ada di minus 4,3 persen jadi lebih dalam dari yang kita sampaikan minus 3,8 persen," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Rabu (15/7/2020).

Dia menyebutkan penurunan ekonomi nasional lebih tajam karena beberapa sektor industri kinerjanya terkontraksi, mulai dari perdagangan, pertambangan, manufaktur hingga transportasi.

"Transportasi itu walaupun sudah ada relaksasi, tapi tidak pulih karena orang tidak traveling. Walau ada tapi masih kecil sekali. Pertambangan berkontribusi negatif growth cukup dalam di kuartal II," katanya.

Sebab itu, Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan mendorong perekonomian pada kuartal III melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta Perpres Nomor 72 Tahun 2020. Melalui beleid ini, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengharapkan ada penyerapan anggaran.

"Kita berharap di kuartal III mengejar, beberapa data yang kita peroleh sudah menunjukkan ada titik balik. Namun, titik baliknya ini adalah askselerasi itulah yang menjadi fokus Presiden, belanja dari K/L, belanja dari daerah, perbankan sektor keuangan dan sektor korporasi bisa kembali," ujarnya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut