Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Danantara Beli Hotel dan Lahan 4,4 Ha di Makkah, Lokasi Dekat Masjidil Haram
Advertisement . Scroll to see content

Swiss Bekukan Aset Vladimir Putin dan Menteri Rusia Imbas Invasi ke Ukraina

Rabu, 02 Maret 2022 - 21:07:00 WIB
Swiss Bekukan Aset Vladimir Putin dan Menteri Rusia Imbas Invasi ke Ukraina
Swiss memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Rusia dengan segera membekukan aset milik Presiden Rusia Vladimir Putin dan beberapa menteri lainnya. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BERN, iNews.id - Swiss, negara pusat utama untuk menyimpan kekayaan yang populer di kalangan oligarki Rusia melanggar tradisi netralitasnya. Swiss memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Rusia.

Dikutip dari CNN Business, Pemerintah Swiss akan mengadopsi sanksi Uni Eropa yang dikenakan setelah invasi Rusia ke Ukraina dan segera membekukan aset milik Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Mikhail Mishustin, dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov. 

"Kami berada dalam situasi yang luar biasa," kata Presiden Swiss Ignazio Cassis kepada wartawan dikutip, Rabu (2/3/2022).

Selain itu, Swiss akan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan dari Rusia dan memberlakukan larangan masuk terhadap sejumlah individu yang memiliki koneksi ke Swiss dan dekat dengan presiden Rusia.

"Serangan militer Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap negara Eropa yang berdaulat adalah faktor penentu dalam keputusan Dewan Federal untuk mengubah sikap sebelumnya mengenai sanksi," kata dia.

Dalam langkah pembalasan, Badan Transportasi Udara Rusia mengumumkan pada, Selasa (1/3/2022), bahwa mereka telah menutup wilayah udaranya ke Swiss.

Swiss menghadapi tekanan yang semakin besar untuk bergabung dengan kekuatan Barat lainnya dan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Juru bicara Komisi Eropa Peter Stano mengatakan pekan lalu bahwa blok itu mengharapkan Swiss untuk mengikuti dalam membela prinsip-prinsip yang menjadi dasar komunitas dan negara.

Swiss telah lama berusaha untuk menjaga netralitas, dan negara pegunungan itu telah menjadi tuan rumah banyak pembicaraan damai dan negosiasi antara musuh geopolitik. Swiss juga memiliki industri perbankan yang melayani banyak orang terkaya di dunia.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut