Tahun 2023 Dibayangi Resesi Global, Dirut BNI: Kinerja Perbankan Jangan Stagnan

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama (Dirut) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Royke Tumilaar, mengatakan kinerja perbankan jangan stagnan meskipun tahun 2023 dibayangi resesi global.
Menurut dia, kinerja perbankan yang stagnan hanya akan mendorong penurunan transaksi, sehingga membuat ekonomi semakin terpuruk.
Terkait dengan itu, BNI tetap menargetkan kinerja yang optimistis di tahun depan, walaupun ada banyak tantangan terkait prediksi resesi global yang juga berimbas ke Indonesia.
"Maka dari itu, kami fokus dengan transformasi. Kami berharap kami dapat menjadi suatu bank yang lebih kompetitif dengan digitalisasi, tidak hanya di sisi produk tapi juga proses bisnis, operating cost yang terkendali," kata Royke, Minggu (18/12/2022).
Sampai dengan September 2022, laba bersih BNI tumbuh 76,8 persen menjadi Rp13,7 triliun. Pertumbuhan tersebut dicapai, meskipun emiten pelat merah ini menerapkan strategi fungsi intermediasi selektif.
Adapun pertumbuhan kredit mencapai 9,1 persen menjadi Rp622,61 triliun dengan fokus pada segmen berisiko rendah, debitur Top Tier di setiap sektor industri prospektif, serta regional champion di masing-masing daerah.
Sementara, Rasio CASA mencapai 70,9 persen dari total dana pihak ketiga (DPK). Angka ini merupakan pencapaian yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir ini.
"BNI tahun lalu berhasil menambah modal sehingga membuat level modal menjadi sangat cukup kuat untuk menyerap risiko maupun ekspansi dalam menjawab berbagai peluang tahun depan," ungkap Royke.
Dia yakin bahwa BNI memiliki level likuiditas yang sangat cukup baik dan sejauh ini pengelolaan perusahaan juga baik, sehingga BNI berharap bisa menangkap peluang dalam bisnis perbankan nasional
Tahun depan, lanjut Royke, BNI pun akan tetap fokus ke segmen consumer, korporasi, dan UMKM yang berorientasi ekspor untuk menjadi engine pertumbuhan BNI.
"Kami mau membantu UMKM untuk go global, bantu mereka supaya bisa ekspor, sehingga dapat meningkatkan kapabilitas usaha sekaligus profitabilitas buat mereka," tutur Royke.
Editor: Jeanny Aipassa