Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tak Lagi Dibakar, Baju Impor Bekas Ilegal bakal Didaur Ulang
Advertisement . Scroll to see content

Tak Hanya Inflasi, LPS Waspadai 4 Dampak Konflik Rusia-Ukraina ke Indonesia

Selasa, 12 April 2022 - 17:39:00 WIB
Tak Hanya Inflasi, LPS Waspadai 4 Dampak Konflik Rusia-Ukraina ke Indonesia
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadhewa dalam acara Silahturahim LPS dan Perbankan di Grand Ballroom Fairmont Jakarta, Selasa (12/4/2022). (Foto: Michelle Natalia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadhewa menyebut, inflasi di beberapa negara terus melanjutkan kenaikan yang disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor baik dari sisi demand, supply, dan distribusi. Tak hanya itu, belum meredanya konflik Rusia-Ukraina juga dapat menyebabkan harga-harga energi dan bahan pangan mengalami peningkatan.

"Hal ini turut mendorong Bank Sentral di berbagai negara untuk menaikkan suku bunga acuannya, sebagai upaya untuk menahan kenaikan inflasi sehingga tingkat harga diharapkan dapat lebih terkendali," ujar Purbaya dalam acara Silahturahim LPS dan Perbankan di Grand Ballroom Fairmont Jakarta, Selasa (12/4/2022).

Sebelumnya, The Fed di bulan Maret 2022 telah menaikkan Fed rate sebesar 25 bps. Selain itu, Bank of England (BoE) juga telah menaikkan suku bunga acuannya secara agresif sebanyak tiga kali sejak pertengahan Desember tahun lalu. 

"Lalu, apabila kita melihat spesifik terhadap dampak konflik Rusia dengan Ukraina. Konflik tersebut dapat berdampak terhadap Indonesia melalui berbagai jalur," ucap Purbaya. 

Adapun jalur yang pertama melalui kenaikan harga-harga komoditas energi seperti minyak dan batu bara. Status Rusia sebagai salah satu produsen terbesar minyak dunia menyebabkan disrupsi terhadap supply energi dunia.

"Yang kedua, selain menyebabkan kenaikan terhadap harga-harga komoditas energi, juga menyebabkan kenaikan terhadap harga-harga komoditas lain seperti Nikel dan CPO. Konflik dua negara tersebut akan menyebabkan kekhawatiran terhadap supply atas komoditas-komoditas tersebut," kata dia.

Kemudian, dampak ketiga, konflik Rusia dengan Ukraina juga menyebabkan peningkatan disrupsi rantai pasok global. Sebelumnya, disrupsi rantai pasok sudah sempat mengalami perbaikan. 

Namun, saat ini terlihat kembali ada peningkatan disrupsi rantai pasok, terutama untuk produk-produk yang terkait dengan Rusia dan Ukraina.

"Yang keempat, adalah meningkatnya volatilitas di pasar keuangan global. Ketidakpastian yang ditimbulkan atas konflik Rusia dan Ukraina juga menyebabkan kekhawatiran investor di pasar keuangan," tuturnya. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut