Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Video Gus Elham Ciumi Anak Perempuan, Kemenag Bereaksi
Advertisement . Scroll to see content

Tak Hanya Pasar Tanah Abang, Pasar Cipulir Juga Sepi Pembeli 

Jumat, 22 September 2023 - 17:49:00 WIB
Tak Hanya Pasar Tanah Abang, Pasar Cipulir Juga Sepi Pembeli 
Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, yang dikenal sebagai pusat grosir produk tekstil dan pakaian jadi kini nasibnya tidak jauh berbeda dengan Pasar Tanah Abang. (Foto: Heri Purnomo/MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini Pasar Tanah Abang menjadi sorotan masyarakat maupun pejabat Pemerintah Indonesia karena kehidupan pasar yang dulu ramai pembeli kini tinggal menyisakan beberapa konsumen yang datang. Bahkan, toko-toko yang dulunya selalu ramai oleh penghuninya yang bersemangat menjajakan jualannya kini tidak terdengar lagi. 

Sebagaimana Pasar Tanah Abang, Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, yang telah dikenal oleh masyarakat sebagai pusat grosir produk tekstil dan pakaian jadi kini nasibnya pun tidak jauh berbeda.

Padahal, dahulu banyak pedagang eceran yang datang dari seluruh pelosok Nusantara seperti Papua dan juga kawasan Asia Tenggara, bahkan hingga India dan Afrika yang ingin membeli produk tekstil dari Pasar Cipulir.

Berdasarkan pantauan iNews.id, Jumat (22/9/2023), kondisi Pasar Cipulir Lama sangat lenggang oleh pembeli. Para karyawan toko yang biasanya berteriak untuk menjajakan barangnya kini lebih banyak melamun dan berbicang satu sama lain. Bahkan, ada pedagang yang asyik tiduran sambil bermain ponsel.

Toko-toko pun sudah banyak yang tutup. Dari 4 lantai, terdapat sejumlah toko yang sudah tidak berjualan lagi. Hal ini karena pengunjung banyak yang beralih membeli secara online.

Salah seorang pedagang, Yulina, yang sudah 18 tahun berjualan di Pasar Cipulir mengungkapkan bahwa kondisi pasar sepi pembeli sudah berlangsung sekitar satu tahun.

"Kondisi sepi ini sudah setahun lebih dan ini berdampak terhadap pendapatan," ucap Yulina.

Dia mendugasepinya pembeli ke Pasar Cipulir ini karena menjamurnya barang-barang yang mulai dijual di sejumlah platform media sosial dan harganya sangat jauh berbeda dengan yang dijual di pasar langsung.

"Ya itu karena ada Lazada, Shopee, TikTok juga. (Harganya) beda banget, misalnya legging di sini satunya Rp18.000, sementara itu di online Rp10.000 atau Rp8.000," katanya.

Ketika ditanya apakah akan beralih ke penjualan online seperti yang dilakukan oleh penjual lainnya, Yulina menyebut bahwa dirinya tidak mahir menggunakan media sosial atau e-commerce. "Enggak ya, karena saya enggak mahir," ucapnya.

Dia berharap agar pemerintah dapat segera mencarikan solusi yang tepat baik untuk pedagang konvensional maupun pedagang online agar sama-sama bisa mendapatkan rezeki.

"Harapannya pemerintah cepat segera mencarikan solusinya. Apalagi soal harga, Shopee, Lazada dan TikTok itu jangan diturunkan banget sehingga berdampak ke pasar," ujarnya.

Yulina menyampaikan, sepinya pengunjung ini berdampak pada omzet yang semakin menurun. Bahkan, dia mengatakan dari beberapa toko yang dimiliki kini sudah dikontrakkan kepada orang lain.

"Kalo saya sih enggak ada nutup toko dalam artian menjual. Tapi mungkin akan saya kontrakan, jadi duit kita nggak hilang dan juga kita dapat duit dari yang ngontrak. Kebetulan saya juga udah ngontrakin toko," tuturnya.

Kondisi sepi pembeli juga terlibat di ITC Cipulir Mas yang berada di seberang pasar lama Cipulir. Bahkan, di sana kondisinya jauh lebih parah. Pasalnya, hampir sebagian toko sudah tutup.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut