Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK Buka Suara soal Heboh Uang Rp300 Miliar yang Dipamerkan Pinjaman dari Bank
Advertisement . Scroll to see content

Tambal Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pemerintah Negosiasi dengan Bank China

Senin, 13 Februari 2023 - 14:31:00 WIB
Tambal Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pemerintah Negosiasi dengan Bank China
Kementerian BUMN tengah bernegosiasi dengan China Development Bank (CDB) mengenai pinjaman untuk menambal pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian BUMN tengah bernegosiasi dengan China Development Bank (CDB) mengenai pinjaman (loan) untuk menambal pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Diperkirakan negosiasi rampung dalam satu atau dua pekan ke depan.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, pinjaman yang diperoleh dari CDB akan membantu menutupi cost overrun KCJB, sehingga penyelesaian mega proyek tersebut rampung pada Juni-Juli tahun ini. 

"Nah kami sedang menegosiasikan term untuk pinjaman CDB yang kita harapkan juga bisa selesai satu, dua minggu ini, sehingga diharapkan nantinya penyelesaian kereta cepat bisa sesuai jadwal, Juni, Juli 2023," ujar Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (13/2/2023).

Selain menggunakan dana pinjaman perbankan, Kementerian BUMN juga mengalokasikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun yang diterima PT KAI (Persero) untuk menambal pembengkakan biaya KCJB. Adapun, PMN tersebut berasal dari APBN 2022. 

Dalam arsip berita iNews.id sebelumnya, pinjaman perbankan dialokasikan untuk menambal 75 persen dari total pembengkakan anggaran proyek tersebut. Sementara, 25 persen dari total cost overrun ditutupi oleh konsorsium Indonesia yakni, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co Ltd.

PSBI akan menambal pembengkakan biaya sebesar Rp4 triliun, sedangkan China Railway International senilai Rp3 triliun. 

Sementara, 75 persen sisanya berasal dari pinjaman atau utang. Hanya saja, persentase pinjaman yang dibutuhkan untuk menambal pembengkakan biaya mega proyek tersebut belum diketahui. Artinya, pinjaman akan disesuaikan dengan total cost overrun.

Sebagaimana diketahui, pembangunan KCJB mencapai 4,55 miliar dolar AS atau setara Rp64,9 triliun. Dana tersebut berasal dari pinjaman China Development Bank.

Jumlah tersebut setara dengan 75 persen dari total nilai investasi KCJB sebesar 6,07 miliar dolar AS. Pinjaman tersebut disepakati sejak 12 Mei 2017 lalu dengan tenor 40 tahun, masa tenggang 10 tahun, dan availability period hingga 2022. Sementara, suku bunga pinjaman 2 persen untuk dolar AS dan 3,5 persen untuk yuan.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut