Targetkan Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari, Pemerintah Harus Didukung
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bopd) dan 12 BSCFD gas pada 2030. Target ini membutuhkan usaha keras, mengingat produksi dari lapangan-lapangan existing mulai menurun.
Tanpa dilakukan usaha, pada 2030 lifting minyak mentah diprediksikan hanya akan sebesar 281 ribu barel per hari. Padahal, berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan minyak Indonesia pada 2030 sekitar 2,27 juta bopd dan gas 11.7728 mmscfd.
Sebab itu, pemerintah perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Hal ini disampaikan Direktur Bisnis Strategis PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo), Syah Amondaris. “Melalui dukungan perusahaan asuransi, kekhawatiran KKKS terhadap kegiatan operasional mereka menjadi hilang. Hal ini diharapkan KKKS dapat melakukan kegiatan dengan optimal sehingga target yang diberikan tercapai,” ujar Aris dalam keterangannya dilansir Jumat (15/7/2021).
Aris memaparkan konsorsium asuransi SKK Migas-KKKS berfungsi sebagai mitigasi risiko terkait aset industri, sumur, dan aset LNG dan proyek konstruksi. Konsorsium asuransi aset industri, sumur dan aset LNG SKK Migas-KKKS terdiri dari tujuh perusahaan nasional dan Asuransi Jasindo sebagai leader.
Enam perusahaan asuransi lain yaitu PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Auransi Wahana Tata, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia, dan PT Asuransi Jasaraharja Putera.
Asuransi aset industri dan sumur SKKMIGAS-KKKS/TAC/JOB memberikan proteksi terhadap 128 blok migas yang dioperasikan perusahaan minyak di Indonesia. Periode pertanggungan kali ini berlangsung selama dua tahun dimulai 1 Juni 2021 sampai dengan 31 Mei 2023.
Jaminan polis tersebut meliputi aset yang berada di darat (onshore property) dan lepas pantai (offshore property), rangka kapal sekaligus mesin-mesin di dalamnya (hull & machinery), pengendalian sumur (cost of well control), pemboran ulang (redrilling), serta pembersihan pencemaran akibat sumur (pollution & contamination).
Untuk konsorsium asuransi proyek konstruksi SKK Migas-KKKS dipimpin pula Asuransi Jasindo dan terdiri atas delapan perusahaan asuransi nasional. Anggotanya untuk periode 2020-2022 adalah PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jasaraharja Putera, dan PT BRI Asuransi Indonesia. Sejak periode 2010 hingga kini, konsorsium telah melakukan penutupan asuransi proyek konstruksi SKK Migas-KKKS sebanyak 48 unit yang terdiri dari 34 offshore dan 14 di onshore.
Aris memberikan contoh tiga proyek terbesar yang pernah ditangani konsorsium asuransi. Ketiganya ialah Eni Muara Bakau BV-Jangkrik Gas Field Development Project (2014) untuk offshore senilai 2,5 miliar dolar AS, BP Berau Ltd-LNG Train 3 Tangguh Expansion Project (2017) untuk offshore 450 juta dolar AS dan onshore 2,5 miliar dolar AS, PT Pertamina EP Cepu-Jambaran Tiung Biru Gas Unitization Project (2017) untuk onshore 861 juta dolar AS.
Editor: Dani M Dahwilani