Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono soal Tarif LRT Manggarai-Velodrome: Jadi Saja Belum
Advertisement . Scroll to see content

Tarif LRT Jakarta Rp10.000-14.000, Asian Games Diskon Jadi Rp6.000

Kamis, 17 Mei 2018 - 11:23:00 WIB
Tarif LRT Jakarta Rp10.000-14.000, Asian Games Diskon Jadi Rp6.000
Pekerja dibantu alat berat menarik gerbong kereta ringan/Light Rail Transit (LRT) di Pelabuhan Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (13/4/2018). Sebanyak satu rangkaian atau dua gerbong kereta ringan/LRT tiba di Pelabuhan Car Terminal, Jakarta
Advertisement . Scroll to see content

“Pada prinsipnya, tarif tidak menggunakan mekanisme subsidi. Kami beranggapan sekitar Rp10.000-14.000. Ada batas atas dan bawah. Jadi, ketika traffic kosong bisa lebih murah,” kata Satya.

Meskipun LRT baru sampai Velodrom-Kelapa Gading, pengguna LRT untuk mencapai Dukuh Atas hanya cukup mengeluarkan sekitar Rp10.000- 14.000. Saat perhelatan Asian Games, rencananya ada diskon menjadi Rp6.000.

Dalam waktu dekat Jakpro akan duduk bersama dengan DPRD DKI membahas tarif supaya sebisa mungkin tidak meminta subsidi berupa public service obligation (PSO). Pertemuan dengan DPRD juga akan membicarakan pembangunan fase II dari Velodrom menuju Tanah Abang yang rencananya memakai skema Kerja Sama Peme - rintah Daerah dengan Badan Usaha (KPDBU). Nantinya pihak swasta melakukan investasi untuk membangunnya.

“Hitungan tarif itu tetap dari Kelapa Gading hingga Dukuh Atas. Tarif tidak boleh di atas taksi dan ojek online. Tarif taksi ke Dukuh Atas sekitar Rp36.000-41.000. Sepeda motor Rp19.000-24.000 sehingga tarif LRT Rp10.000-14.000 masih terjangkau. Tidak perlu macet,” kata Satya.

Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Aditya Dwi Laksana meminta PT Jakpro bersama Pemprov DKI dan Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Trans portasi Jabodetabek (BPTJ) mematangkan trase LRT yang menjadi kewenangan DKI sebelum membahas tarif se hingga integrasi moda transportasi tercipta dan tidak berimpitan dengan moda transportasi massal lainnya.

Sejauh ini Jakpro dan Pemprov DKI belum memiliki trase LRT yang jelas. Rencana per panjangan ke Tanah Abang menjadi salah satu contoh belum matangnya kajian trase, padahal trase itu penting agar moda transportasi massal terinte grasi. “Integrasi itu bukan hanya fisik. Sistem pembayaran dan jadwalnya juga harus terintegrasi,” ucapnya. (Bima Setiyadi).

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut