Tekan Ongkos Logistik Nasional, Subholding Pelindo Kembangkan Konektivitas Kawasan Pendukung
JAKARTA, iNews.id - Anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) terus mengembangkan ekosistem logistik dengan meningkatkan konektivitas ke kawasan pendukung atau hinterland. Tujuannya untuk menekan ongkos logistik nasional.
Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha mengatakan upaya itu dilakukan untuk mewujudkan integrasi ekosistem dan efisiensi rantai logistik di Tanah Air. Hasilnya pun terasa dengan meningkatnya pemanfaatan layanan halal logistic dan cold storage di Jakarta hingga 300 persen.
“Berbagai pembenahan terus kami lakukan di layanan kepelabuhan, khususnya pada klaster logistik dan hinterland development untuk mendukung upaya penurunan biaya logistik nasional,” kata Joko Noerhudha di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Upaya itu terutama dilakukan pada Lapangan Cargo Consolidation and Distribution Center (CCDC) 100 di Makassar serta Gudang CDC Banda di Jakarta dengan menerapkan standarisasi dan sistemisasi.
Dari sisi performa keuangan pada semester I tahun 2023, optimalisasi tersebut membuat perusahaan berhasil membukukan kenaikan laba usaha 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
"Tahun ini kami fokus melakukan standarisasi layanan operasional, optimalisasi aset, peningkatan kapasitas pegawai hingga penerapan digitalisasi guna mendukung peningkatan kinerja dan kapasitas, sehingga secara bertahap mampu masuk ke dalam ekosistem logistik global,” ujar Joko.
Dia menyebut SPSL telah melakukan integrasi hinterland ke pelabuhan melalui kerja sama dengan para pelaku industri untuk membentuk ekosistem logistik sejak Pelindo merger 2 tahun lalu. Salah satunya melalui pelayanan transportasi logistik multimoda di Kawasan Sumatra Utara melalui jalur Sei Mangkei – Belawan, Sei Mangkei – Kuala Tanjung, dan Kuala Tanjung – Belawan.
SPSL juga membangun dan mengoperasikan Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC) sepanjang 34,76 Km yang secara penuh beroperasi pada 1 April 2023. Pengoperasian JTCC mendukung efektifitas logistik dan dan meningkatkan konektivitas Pelabuhan Tanjung Priok dengan area hinterland atau kawasan industri di timur Jakarta.
Selain itu, perusahaan juga berkontribusi dalam percepatan pembangunan kawasan industri Kuala Tanjung di Sumatra Utara.
“Secara proaktif kami melakukan pemasaran guna menangkap peluang investasi dan komersialisasi lahan melalui penjajakan kepada beberapa calon mitra,” ujarnya.
Dia menambahkan, upaya pengembangan dan komersialisasi kawasan juga dilakukan di kawasan pendukung Terminal Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat. Kawasan tersebut terus menunjukan pertumbuhan positif dengan dilakukannya relokasi jalan nasional, pengembangan jalan utama, dan pembangunan fasilitas pendukung kawasan.
“SPSL akan terus melanjutkan transformasi secara berkesinambungan dan berkelanjutan, sejalan dengan blueprint BUMN 2024-2034. Upaya ini dilakukan dengan memperkuat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penerapan Good Corporate Governance (GCG), yang sejalan dengan visi transformasi BUMN,” tuturnya.
Editor: Ibnu Hariyanto