Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Gunung Lawu Masuk Lelang Wilayah Kerja Panas Bumi, ESDM Jelaskan Hal Ini
Advertisement . Scroll to see content

Terbesar Kedua di Dunia, Seperti Ini Dahsyatnya Potensi Panas Bumi Indonesia

Kamis, 09 Februari 2023 - 16:58:00 WIB
Terbesar Kedua di Dunia, Seperti Ini Dahsyatnya Potensi Panas Bumi Indonesia
Pertamina Geothermal Energi siap mengembangkan pemanfaatan dari besarnya potensi geotermal di Indonesia.. (Foto/Ilustrasi: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan potensi geotermal atau panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Bahkan Indonesia diprediksi bakal menggeser AS dari posisi nomor satu pada tahun 2030.
 
Berdasarkan data Wood Mackenzie pada 2021, kapasitas terpasang sumber daya panas bumi di Indonesia mencapai 2.280 megawatt (MW). Sementara AS memiliki kapasitas terpasang sumber daya panas buminya yang mencapai 2.690 MW.
 
Meski demikian, Wood Mackenzie memprediksi Indonesia akan merajai pemanfaatan panas bumi di dunia dalam beberapa tahun ke depan. Pada 2026, kapasitas terpasang panas bumi Indonesia diprediksi mencapai 5.240 MW. Bahkan pada 2030, kapasitas terpasang geotermal di Indonesia bisa menembus 6.210 MW.
 
Jumlah kapasitas terpasang panas bumi tersebut akan membuat Indonesia menempati posisi pertama di dunia, mengungguli Amerika Serikat yang pada 2026 kapasitas terpasangnya diprediksi mencapai 3.960 MW dan 4.160 MW pada 2030.
 
Potensi pemanfaatan panas bumi di Indonesia boleh dibilang cukup merata. Sebab berdasarkan laporan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2021-2030 potensi pemanfaatan geotermal untuk PLTP telah terbagi di tiap pulau di Indonesia.
 
Pulau Sumatera menjadi daerah yang memiliki potensi terbesar dengan mencapai 9,67 gigawatt (GW). Selanjutnya di Pulau Jawa, memiliki potensi sebesar 8,10 GW. Sedangkan Sulawesi memiliki potensi sebesar 3,06 GW. Selanjutnya, Nusa Tenggara memiliki potensi 1,36 GW; Maluku memiliki potensi 1,15 GW; Bali 335 MW; Kalimantan 182 MW; dan Papua 75 MW.

Dengan potensi tersebut, Indonesia sangat diuntungkan terkait dengan pemanfaatan geotermal sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Besarnya potensi energi itu disebabkan oleh letak geografis Indonesia di sekitar patahan ring of fire bumi.

Sejalan dengan langkah pemerintah dalam mempercepat pengembangan PLTP di Indonesia, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mengembangkan fasilitas dan infrastruktur untuk mengalirkan uap panas ke pembangkit listrik. 

Presiden Direktur PT Pertamina Geotermal Energy, Ahmad Yuniarto, mengatakan PGE siap untuk menjawab tantangan dalam mengembangkan pemanfaatan dari besarnya potensi geotermal di Indonesia.
 
"Saat ini, PGE sedang menjalankan proyek pengembangan di tiga Wilayah Kerja Panas Bumi yaitu: Hululais, Lumut Balai (unit II) dan Sungai Penuh," Ahmad Yuniarto.
 
Dalam pemanfaatan geotermal sebagai energi, pembangkit listrik, PGE memiliki peran yang sangat besar. Dimulai dari wilayah Kamojang, Jawa Barat, hingga saat ini PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang tersebar di 6 area dengan kapasitas terpasang 672 MW yang dioperasikan sendiri.
 
Sementara itu, sebanyak 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC). Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi emission avoidance CO2 sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

"Secara lebih detail, pemanfaatan yang dilakukan olehi PGE dari energi geotermal telah berhasil membuat 2.085.000 rumah di Indonesia teraliri listrik," kata Ahmad.
 
Dia mengungkapkan, dalam 10 tahun ke depan, PGE menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang energi bersih yang bersumber dari panas bumi hingga dua kali lipat lebih dari yang saat ini dioperasikan oleh PGE.
 
PGE menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola langsung PGE menjadi 1.272MW pada tahun 2027 “Ini artinya di tahun 2030 PGE berpotensi untuk bisa memberikan kontribusi potensi pengurangan emisi sebesar 9 juta ton CO2 per tahun, dan menargetkan menjadi tiga besar perusahaan produsen panas bumi di dunia,” kata Ahmad Yuniarto.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut