Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi Tipis ke 8.391, DSSA-HDFA Pimpin Top Losers
Advertisement . Scroll to see content

Terdepak dari Indeks LQ45, Saham CPO dan Properti Tak Diminati?

Sabtu, 27 Januari 2018 - 19:09:00 WIB
Terdepak dari Indeks LQ45, Saham CPO dan Properti Tak Diminati?
Ilustrasi (Foto: iNews.id/Yudistiro)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis daftar jajaran saham yang masuk ke dalam indeks LQ45. Dari daftar tersebut, ada empat saham yang masuk indeks sehingga empat pemain lama harus terdepak keluar.

Adapun saham yang terdepak di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PP Properti Tbk (PPRO), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Keempat saham yang tergeser berasal dari perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan properti. Dengan demikian kinerja sektor tersebut memang sedang melambat sehingga likuiditas sahamnya menurun.

"Kita tahu kan ini penilaian dari beberapa bulan sebelumnya, dari kontribusi terhadap indeks kan yang paling landing dari sektor properti dan CPO. Jadi tidak heran investor agak enggan masuk ke dalam saham tersebut yang membuat likuiditasnya berkurang. Jadi memang saling terkait kinerja sektoral tersebut," kata Analis MNC Sekuritas, Edwin Sebayang kepada iNews.id, Sabtu (27/1/2018).

Dari sisi outlook, kedua sektor tersebut tahun ini kinerjanya kurang baik atau sedang wait and see dengan adanya tahun politik.

"Mungkin karena terkait dengan sektornya karena saham itu dari CPO perkebunan. Kita tahu sektor itu tidak menarik di 2018 maka tidak banyak investor masuk ke dalam saham tersebut," kata dia.

Meski demikian, bukan berarti kinerja kedua sektor buruk. Sebab, di antara 45 saham teratas memang keduanya tak begitu mononjol. BEI dinilai juga memiliki kriteria-kriteria atau penilaian tertentu dalam menentukan saham apa yang akan masuk ke dalam indeks LQ45.

"Buat yang keluar memang bukan berarti kinerja sahamnya jelek tapi memang di antara saham tersebut yang paling bagus itu, berdasar kriteria yang mereka (BEI) punya ya mereka harus terlempar dari LQ45," ucapnya.

Perlu diketahui, BEI memilih saham-saham untuk indeks LQ45 salah satunya berdasarkan tingkat likuiditas saham yang paling tinggi. Dengan demikian, masuknya saham ke dalam indeks tersebut bisa menjadi daya tarik untuk investor membeli saham perusahaan-perusahaan tersebut

Tidak mengherankan jika saham-saham yang masuk ke jajaran LQ45 mengalami kenaikan yang signifikan. "LQ45 merupakan saham-saham unggulan di antara 500 saham di BEI sekarang. Jadi dampaknya sangat besar sekali terutama untuk menarik investor untuk masuk dan melakukan pembelian terhadap saham-saham tersebut," ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut