Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kolaborasi Ritel dan Teknologi Warnai Pembukaan Road to Hari Ritel Nasional 2025
Advertisement . Scroll to see content

Terdorong Kinerja Fundamental yang Apik, BRIS Tembus Rp2.700

Kamis, 22 Februari 2024 - 11:58:00 WIB
Terdorong Kinerja Fundamental yang Apik, BRIS Tembus Rp2.700
Head of Investor Relation PT Bank Syariah Indonesia Tbk Rizky Budinanda. (Foto: dok BSI)
Advertisement . Scroll to see content

Adapun aliran dana asing ke bursa juga telah terlihat sejak awal tahun dengan total mencapai Rp22,3 triliun. Kondisi market tersebut juga tercermin di dalam komposisi kepemilikan saham institusi di saham BSI yang diperdagangkan mendominasi dengan angka 76,2 persen di mana sekitar 48 persen merupakan kepemilikan saham oleh institusi asing.

Di sisi lain, kinerja saham BRIS yang menghijau seiring pula dengan kinerja fundamental industri perbankan nasional yang moncer sepanjang 2023, termasuk BSI. Hal tersebut setidaknya bisa dilihat dari kinerja fundamental induk usaha BRIS, yaitu BMRI yang mencatatkan laba bersih Rp55,06 triliun, BBRI sebesar Rp60,1 triliun, dan BBNI Rp21 triliun.

Semenatara BRIS, seperti diketahui, pada 2023 membukukan laba Rp5,7 triliun. Dengan demikian, BRIS pun semakin mendapatkan kepercayaan investor, terlebih dari luar negeri. Di mana net buy foreign terhadap BRIS pada periode perdagangan yang sama menembus Rp45,07 miliar.
 
Lewati Target Price

Rizky menyebut, dengan level tersebut, maka harga baru BRIS telah melewati target price (TP) konsensus para analis pasar modal yang dirangkum Bloomberg yaitu sebesar Rp2.475. Bahkan sebanyak 12 lembaga analis yang menerbitkan coverage mengenai BRIS, telah merekomendasikan beli atas saham BSI.

“TP konsensus tersebut telah naik dari sebelumnya sekitar Rp2.100, di mana upgrade TP tersebut sejalan dengan makin kuatnya kinerja BSI. Terutama setelah publikasi laporan keuangan (kinerja fundamental) pada 1 Februari 2024,” ujar Rizky menegaskan.

Kenaikan harga saham BRIS juga sejalan dengan pertumbuhan saham bank besar seperti BBCA yang naik 1,52 persen, BBRI yang naik 3,28 persen, BBNI yang naik 2,55 persen, sementara BMRI berada dalam posisi sideway ditutup pada harga Rp7.150 di periode yang sama.

“Oleh karena itu, saham BRIS kini telah menjadi portofolio yang dimiliki oleh investor selain saham empat bank besar tersebut,” ucap Rizky.

Seperti diketahui, dengan raihan bottom line pada 2023 menempatkan BSI di peringkat kelima bank dengan laba terbesar di Tanah Air, dari total bank nasional yang telah mempublikasikan kinerja keuangannya. BSI merupakan emiten bank yang mencatatkan pertumbuhan laba signifikan pada 2023 yaitu 33,8 persen dengan total aset Rp353,62 triliun.

Editor: Anindita Trinoviana

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut