JAKARTA, iNews.id - Pemerintah berencana membangun LRT di Bali pada 2024 mendatang. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pun mengungkapkan urgensi pembangunan tersebut.
Menurut Suharso, LRT dibangun karena mempertimbangkan sejumlah aspek. Pertama karena mayoritas masyarakatnya menggunakan kendaraaan pribadi sebagai transportasi utama.
Danantara Buka Suara Soal Keterlibatan dalam Merger Grab dan GOTO
Padahal, tercatat ada 2,3 juta penduduk di Bali. Sedangkan, yang menggunakan transportasi umum kurang dari 2 persen.
"Pengguna motor di Denpasar tercatat sebanyak 77 persen dan pengguna mobil tercatat sebanyak 18 persen. Sementara itu, masyarakat yang menggunakan angkutan umum tercatat kurang dari 2 persen," kata Suharso dalam keterangan resminya dikutip Rabu (11/10/2023).
Proyek LRT Bali Mulai Dibangun 2024, Ditargetkan Rampung 3 Tahun
Kemudian, pertimbangan lainnya adalah proyeksi peningkatan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pada tahun 2023, jumlah penumpang harian di bandara ini tercatat sebanyak 55.000 orang.
Luhut Sebut LRT Bali Bakal Dibangun dari Bandara hingga Seminyak dan Canggu
Alhasil, di tahun 2030 diprediksi angka tersebut akan meningkat sehingga membutuhkan akses transportasi yang lebih memudahkan masyarakat.
"Di tahun 2030, jumlah penumpang harian di Bandara I Gusti Ngurah Rai diproyeksikan sebanyak 91.000 orang," tutur dia.
Sementara itu, Suharso menjelaskan rencananya pembangunan LRT Bali dilakukan dalam dua tahap.Tahap pertama akan dibangun lintasan dari Bandara Ngurah Rai hingga wilayah Seminyak.
"Dalam tahapan ini, jalur LRT yang akan dibangun sepanjang 9,4 km," ungkap Suharso.
Pemerintah menargetkan groundbreaking LRT Bali bisa dilaksanakan pada awal tahun 2024 dan bisa diselesaikan dalam waktu 3 tahun.
Editor: Puti Aini Yasmin
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku