Tertarik Investasi Bitcoin? Ketahui Dulu Pengertian dan Cara Kerjanya
JAKARTA, iNews.id - Bitcoin bukan hanya mata uang kripto atau cryptocurrency pertama di dunia, tetapi juga paling terkenal lebih dari 5.000 cryptocurrency yang ada saat ini. Valuasi pasarnya juga yang terbesar di dunia dibanding mata uang kripto (crypto) lainnya.
Di Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah menyetujui bitcoin sebagai instrumen investasi, tapi tidak sebagai alat pembayaran sah. Nah bagi Anda yang tertarik berinvestasi bitcoin, ada baiknya untuk mengetahui lebih dahulu pengertian bitcoin dan cara kerjanya.
Dikutip dari Investopedia, bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang dibuat pada Januari 2009 oleh Satoshi Nakamoto, yang masih misterius hingga saat ini. Bitcoin menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah dibanding mekanisme pembayaran online tradisional. Dan tidak seperti mata uang yang dikeluarkan pemerintah, bitcoin dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi.
Bitcoin dikenal sebagai jenis cryptocurrency karena menggunakan kriptografi untuk menjaganya tetap aman. Tidak ada bitcoin fisik, hanya saldo yang disimpan di buku besar publik yang dapat diakses oleh setiap orang secara transparan.
Semua transaksi bitcoin diverifikasi oleh sejumlah besar daya komputasi melalui proses yang dikenal sebagai penambangan. Bitcoin tidak diterbitkan atau didukung oleh bank atau pemerintah (kecuali El Salvador), juga tidak ada yang menjamin nilainya selain bukti di dalam sistem.
Meskipun tidak menjadi alat pembayaran sah di sebagian besar negara dunia, bitcoin sangat populer dan telah memicu peluncuran ratusan mata uang kripto lainnya, yang secara kolektif disebut sebagai altcoin. Bitcoin biasanya disingkat sebagai BTC saat diperdagangkan.
"Alasan mengapa bitcoin bernilai uang adalah karena kami memutuskan itu memiliki nilai, sama seperti emas," kata salah satu pendiri dan CEO perusahaan layanan keuangan digital Holyheld, Anton Mozgoyov, dikutip dari Forbes, Rabu (13/10/2021).
Sejak diluncurkan ke publik, nilai bitcoin telah meningkat drastis. Meski pernah dijual dengan harga di bawah 150 dolar AS per koin pada 1 Maret 2021 lalu, namun satu bitcoin sekarang dijual dengan harga lebih dari 56.000 dolar AS.
Karena jumlahnya terbatas, hanya 21 juta koin, banyak yang memprediksi harga bitcoin akan terus naik seiring berjalannya waktu, sehingga investor institusional mulai memperlakukannya sebagai semacam emas digital untuk melakukan lindung nilai terhadap volatilitas pasar dan inflasi.
Bitcoin dibangun di atas catatan digital terdistribusi yang disebut blockchain. Seperti namanya, blockchain adalah kumpulan data yang terhubung, terdiri dari unit yang disebut blok yang berisi informasi tentang setiap transaksi, termasuk tanggal dan waktu, nilai total, pembeli dan penjual, serta kode pengenal unik untuk setiap pertukaran. Entri dirangkai dalam urutan kronologis, menciptakan rantai blok digital.
"Setelah blok ditambahkan ke blockchain, itu dapat diakses oleh siapa saja yang ingin melihatnya, berperan sebagai buku besar umum transaksi cryptocurrency," ujar konsultan untuk jaringan ATM cryptocurrency Pelicoin, Stacey Harris.
Blockchain terdesentralisasi, artinya tidak dikendalikan oleh satu organisasi mana pun.
"Ini seperti Google Doc yang dapat dikerjakan oleh siapa saja. Tidak ada yang memilikinya, tetapi siapa pun yang memiliki tautan dapat berkontribusi padanya. Dan ketika orang yang berbeda memperbaruinya, salinan Anda juga diperbarui," tutur CEO dan salah satu pendiri bursa cryptocurrency Afrika Quidax, Buchi Okoro.
Meskipun gagasan siapa pun dapat mengedit blockchain mungkin terdengar berisiko, sebenarnya itulah yang membuat bitcoin dapat dipercaya dan aman. Agar blok transaksi ditambahkan ke blockchain bitcoin, itu harus diverifikasi oleh mayoritas semua pemegang bitcoin, dan kode unik yang digunakan untuk mengenali dompet dan transaksi pengguna harus sesuai dengan pola enkripsi yang benar.
Kode-kode ini panjang, angkanya acak, membuatnya sangat sulit untuk diproduksi secara curang. Faktanya, menurut Bryan Lotti dari Crypto Aquarium, seorang penipu yang menebak kode kunci dompet bitcoin Anda memiliki peluang yang hampir sama dengan seseorang yang memenangkan lotre Powerball sembilan kali berturut-turut.
Tingkat keacakan statistik kode verifikasi blockchain ini diperlukan untuk setiap transaksi karena akan sangat mengurangi risiko siapa pun dapat melakukan transaksi bitcoin palsu.
Editor: Jujuk Ernawati