Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mentan Amran Lapor Prabowo, 31 Desember Indonesia Swasembada Pangan
Advertisement . Scroll to see content

Tertinggi Sepanjang Sejarah, Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton

Selasa, 13 Mei 2025 - 13:35:00 WIB
Tertinggi Sepanjang Sejarah, Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton
Stok cadangan beras pemerintah menembus angka 3,7 juta ton per 13 Mei 2025 sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

Amran menjelaskan, capaian ini merupakan buah dari kebijakan afirmatif pemerintah yang memperkuat produksi dan mempercepat penyerapan gabah saat panen raya melalui program tambahan pupuk subsidi, penguatan alsintan, percepatan tanam, digitalisasi pertanian, hingga jaminan harga di tingkat petani melalui peraturan pemerintah tentang penetapan harga pembelian gabah dari Rp5.500 menjadi Rp6.500 per kilogram (kg).

Mengacu pada data historis, rekor sebelumnya terjadi pada September 1985 dengan stok mencapai 3.006.872 ton. Kini, angka tersebut telah dilampaui hampir 700.000 ton, melampaui semua capaian tersebut, bahkan melebihi puncak-puncak cadangan pada era-era swasembada di masa lalu.

Jika pada tahun 1984 Indonesia mencapai swasembada beras dengan jumlah penduduk 166,6 juta jiwa, maka pencapaian stok tertinggi tahun 2025 ini diraih dalam kondisi jumlah penduduk melonjak drastis menjadi 283 juta jiwa. Ini menunjukkan sistem pangan Indonesia yang kini jauh lebih kuat, efisien, dan mampu menghadapi tekanan global.

Amran menegaskan bahwa ketersediaan stok yang tinggi ini akan menjadi alat kendali strategis negara untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar dan memperkuat posisi Indonesia di tengah gejolak pangan global.

"Kita tidak boleh hanya puas dengan surplus. Surplus tanpa serapan akan merugikan merugikan petani. Maka kami pastikan, negara hadir menyerap hasil panen mereka. Stok ini akan kita gunakan untuk memperkuat cadangan strategis nasional, bantuan pangan, serta potensi ekspor jika diperlukan," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut