Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Terungkap Alasan Kenapa RI Tak Bisa Gratiskan Jalan Tol di Mudik Lebaran Seperti Malaysia!

Rabu, 03 April 2024 - 20:32:00 WIB
Terungkap Alasan Kenapa RI Tak Bisa Gratiskan Jalan Tol di Mudik Lebaran Seperti Malaysia!
ilustrasi jalan tol di Indonesia (ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Asosiasi Tol Indonesia (ATI) sekaligus Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Subakti Syukur mengungkapkan alasan kenapa Indonesia tak bisa gratiskan jalan tol saat mudik Lebaran, seperti di Malaysia. Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Rabu (3/4/2024). 

Menurut Subakti pemberian diskon tarif yang besar ternyata memengaruhi iklim investasi di jalan tol. Pemberian diskon 20 persen di Jasa Marga juga dilakukan karena ada bantuan dari pemerintah.

"Kita ini diskusi Pak di ATI, kebetulan saya ketuanya, susah sekali ngasih diskon ini. Kalau Jasa Marga sudah mendahului 20 persen, yang lain malah ada yang nggak mau, akhirnya karena di-endorse terus dengan Pemerintah akhirnya semua 20 persen," ujar Subakti saat RDP Bersama Komisi VI.

Pada kesempatan tersebut, Subakti juga membandingkan dengan kondisi di Malaysia yang memberikan diskon tarif hingga menggratiskan tarif tol. Menurutnya, Malaysia mampu memberikan diskon tarif yang lebih besar karena ada semacam dana yang ditanggung oleh Pemerintah dan dibayarkan kepada Badan Usaha Jalan Tol.

Klik halaman selanjutnya untuk membaca>>>

"Nah kalau di Malaysia itu 2 hari kemarin gratis itu pemerintah mengkompensasi sebesar 37,6 juta ringgit atau kalau dirupiahkan sebesar Rp126,3 miliar," kata Subakti Syukur.

"Kalau mau mungkin misalnya kita mau beri diskon agak besar 50 persen misalnya, (ATI) berapa persen, dan pemerintah berapa persen gitu lho. Tapi dipilih harinya, lajur mana, bisa kalau begitu," tutur dia

Sehingga menurut Subakti jika seluruhnya ditanggung oleh BUJT bebannya terlalu berat. Karena di satu sisi Badan Usaha juga memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan pendapatan perseroan. 

"Tapi kalau ditanggung kita semua ini agak repot juga kita diskusinya, karena kita juga kan ada milik public juga, apalagi sekarang ada asing masuk ke tol lagi, tidak semua milik BUMN, mungkin itu kalau yang untuk gratis, ya paling memungkinkan ya sharing lah," ucap dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut