Terungkap Sam Bankman-Fried dan Orangtuanya Beli 19 Properti di Bahama Senilai Rp1,9 Triliun
NEW PROVIDENCE, iNews.id - Pendiri FTX Sam Bankman-Fried, orangtuanya, dan eksekutif senior di bursa kripto yang bangkrut itu membeli setidaknya 19 properti di Bahama senilai hampir 121 juta dolar AS atau Rp1,9 triliun. Properti itu dibeli selama dua tahun terakhir.
Mengutip Reuters, mereka mayoritas membeli rumah mewah di tepi pantai, termasuk tujuh kondominium di komunitas resor mahal bernama Albany, dengan harga hampir 72 juta dolar AS. Akta menunjukkan properti ini, yang dibeli oleh salah satu unit FTX, akan digunakan sebagai tempat tinggal personel kunci perusahaan. Namun Reuters tidak bisa menentukan siapa yang tinggal di apartemen tersebut.
Sementara dokumen untuk properti lain dengan akses pantai di Old Fort Bay, sebuah komunitas berpagar yang pernah menjadi rumah bagi benteng kolonial Inggris yang dibangun pada 1700-an untuk melindungi dari bajak laut -- menunjukkan orang tua Bankman-Fried, profesor hukum Universitas Stanford Joseph Bankman dan Barbara Fried, sebagai penandatangan.
Properti itu, menurut salah satu dokumen bertanggal 15 Juni 2022 digunakan sebagai rumah liburan. Saat ditanya Reuters mengapa pasangan itu memutuskan membeli rumah peristirahatan di Bahama dan bagaimana pembayarannya, apakah secara tunai, KPR atau oleh pihak ketiga seperti FTX, juru bicaranya hanya mengatakan mereka telah mencoba mengembalikan properti itu ke FTX.
"Sejak sebelum proses kebangkrutan, Tuan Bankman dan Nyonya Fried telah berusaha mengembalikan akta tersebut ke perusahaan dan sedang menunggu instruksi lebih lanjut," kata juru bicara tersebut, dan menolak menjelaskan lebih lanjut.
Meskipun diketahui FTX dan karyawannya membeli properti di Bahama, tempat kantor pusatnya pada September tahun lalu, catatan properti yang dilihat oleh Reuters menunjukkan untuk pertama kalinya skala pembelian mereka dan tujuan penggunaan sebagian adalah real estate.
FTX maupun Bankman Fried, yang mengajukan kebangkrutan pada awal bulan ini enggan berkomentar. Bankman-Fried mengatakan kepada Reuters bahwa dia tinggal di sebuah rumah bersama sembilan rekan lainnya. FTX menyediakan makanan gratis dan layanan mirip Uber in-house di sekitar pulau untuk para karyawannya.
Sementara itu, runtuhnya FTX, salah satu pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia, telah menyebabkan sekitar 1 juta kreditor menghadapi kerugian dengan total miliaran dolar AS. Reuters telah melaporkan Bankman-Fried diam-diam menggunakan dana nasabah sebesar 10 miliar dolar AS untuk menopang bisnis perdagangannya, dan 1 miliar dolar AS dari simpanan tersebut telah lenyap.
Dalam pengajuan pengadilan AS ke pengadilan kebangkrutan Distrik Delaware awal bulan ini, CEO baru FTX John Ray mengatakan, dia mengetahui bahwa dana perusahaan dari Grup FTX digunakan untuk membeli rumah dan barang pribadi lainnya untuk karyawan dan penasihat. Namun Reuters tidak dapat menentukan sumber dana yang digunakan FTX dan eksekutifnya untuk membeli properti tersebut.
Berdasarkan catatan properti di Departemen Registrar General Bahama untuk FTX, Bankman-Fried, orang tuanya dan beberapa eksekutif kunci perusahaan, sebuah unit FTX, FTX Property Holdings Ltd membeli 15 properti senilai hampir 100 juta dolar pada 2021 dan 2022.
Pembelian termahalnya adalah penthouse senilai 30 juta dolar AS di Albany, resor tempat Tiger Woods menyelenggarakan turnamen golf setiap tahun. Catatan properti untuk penthouse, tertanggal 17 Maret, ditandatangani Presiden Properti FTX Ryan Salame, dan menunjukkan properti itu digunakan untuk tempat tinggal bagi personel kunci.
e real estat kelas atas lainnya termasuk tiga kondominium di One Cable Beach, rumah tepi pantai di New Providence. Catatan menunjukkan harga kondominium antara 950.000 dolar AS dan 2 juta dolar AS yang dibeli oleh Nishad Singh, mantan Kepala Teknik di FTX, serta pendiri FTX Gary Wang, dan Bankman-Fried.
Dua kepemilikan real estat FTX Property digunakan untuk penggunaan komersial, beberapa rumah senilai 8,55 juta dolar AS yang berfungsi sebagai kantor pusat FTX, dan sebidang tanah seluas 4,95 hektare (ha) di garis pantai yang menghadap ke perairan, yang juga dimaksudkan untuk dikembangkan menjadi ruang kantor untuk FTX.
Namun markas FTX itu sekarang sudah kosong. Sebidang tanah berharga 4,5 juta dolar AS juga kosong. Seorang petugas keamanan mengatakan, karyawan tidak kembali ke kantor pusat setelah keluar pada awal bulan ini.
Editor: Jujuk Ernawati