Tesla Bangun Pabrik Baru Senilai Rp53,86 Triliun, Salah Satunya untuk Truk Listrik
NEVADA, iNews.id - Produsen mobil listrik, Tesla akan menginvestasikan lebih dari 3,6 miliar dolar AS atau setara Rp53,86 triliun untuk memperluas kompleks manufakturnya di Nevada, Amerika Serikat (AS), dengan menambah dua pabrik baru. Penambahan tersebut salah satunya untuk memproduksi massal truk listrik, Semi yang telah lama tertunda.
Mengutip CNN Business, selain pabrik untuk truk listrik Semi, Tesla juga akan menambah pabrik untuk pembuatan sel baterai baru yang disebut 4680.
Pabrik baterai itu diklaim memiliki kapasitas untuk membuat baterai yang cukup untuk 2 juta kendaraan ringan setiap tahunnya. Nantinya, pabrik baru tersebut akan mempekerjakan sekitar 3.000 karyawan.
Kompleks manufaktur yang dipimpin Elon Musk ini diketahui membuat baterai lithium-ion, suku cadang kendaraan, dan produk lain seperti Powerwall, sistem cadangan daya untuk konsumen.
Diluncurkan pada 2017, truk listrik Semi awalnya diharapkan mulai diproduksi pada 2019, tetapi pengiriman pertamanya ditunda hingga Desember, ketika Musk menyerahkan kendaraan tersebut ke PepsiCo. Langkah tersebut menandai terobosan pertama Tesla ke dalam bisnis angkutan truk.
Truk beroda 18 itu memiliki daya tempuh 500 mil dengan sekali pengisian daya dan dapat membawa 81.000 pound termasuk kargo.
Ketua Tesla, Robyn Denholm menyampaikan pada bulan November bahwa Tesla mungkin akan memproduksi 100 truk listrik Semi pada tahun 2022. Namun, perusahaan tidak mengungkapkan angka apa pun dalam laporan produksi kuartal keempatnya.
Produsen mobil listrik ini menargetkan untuk memproduksi 50.000 truk listrik Semi pada tahun 2024. Sementara, PepsiCo berencana meluncurkan 100 truk listrik Semi pada tahun 2023. Selain itu, terdapat sejumlah pelanggan yang ingin membeli truk tersebut, di antaranya Anheuser-Busch, United Parcel Service, dan Walmart.
Truk listrik Semi disebut akan menghadapi persaingan dari Daimler's Freightliner, Volvo dan Nikola Corp, yang juga meluncurkan truk bertenaga baterai mereka sendiri.
Editor: Aditya Pratama