The Fed Diperkirakan Tetap Naikkan Suku Bunga Meski Inflasi AS Turun, Ini Pemicunya
JAKARTA, iNews.id - Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) diperkirakan tetap menaikkan suku bunga pada bulan ini, meskipun inflasi Mei 2023 turun ke angka 4 persen.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memproyeksikan The Fed masih akan menaikkan suku bunga di bulan ini. Hal itu, dipicu kebutuhan akan capital inlfow untuk mengimbangi plafon utang AS yang dinaikan.
"Berhubung plafon utang AS dinaikkan, maka AS butuh suku bunga lebih tinggi untuk menarik likuiditas global masuk lagi ke Amerika," kata Bima kepada iNews.id, Rabu (14/6/2023).
Seperti diketahui, AS mengumumkan inflasi Mei 2023 menembus angka 4,0 persen secara year-on-year (yoy). Inflasi tersebut lebih rendah dari 4,9 persen pada April 2023.
Kendati demikian, Bima menilai kebutuhan capital inflow akan membuat The Fed tetap menaikkan suku bunga, meskipun tidak lagi agresif, yakni sekitar 25 bassis point, dan akumulasinya 50 bassist point hingga akhir tahun 2023.
Jika suku bunga The Fed naik, lanjutnya, maka Indonesia harus bersiap untuk turut menaikkan suku bunga. "Ya naik 25 atau 50 bassist point lah untuk menahan Rupiah agar tetap stabil," tutur Bima.
Editor: Jeanny Aipassa