TikTok Bakal Rekrut 3.000 Insinyur di Singapura hingga Kanada
BEIJING, iNews.id - Aplikasi berbagi video asal China, TikTok berencana mempekerjakan 3.000 insinyur selama tiga tahun ke depan, sebagian besar di Singapura, Eropa dan Kanada. Langkah itu guna memperkuat prospek pertumbuhan bisnis aplikasi milik perusahaan ByteDance tersebut.
"Untuk mendukung pertumbuhan global kami yang cepat, kami berencana untuk terus memperluas tim teknik global TikTok, termasuk menambahkan sekitar 3.000 insinyur di Singapura, Eropa, dan Kanada, tentunya juga AS," ujar juru bicara TikTok dikutip dari Reuters, Rabu (28/10/2020).
Saat ini ada sekitar 1.000 insinyur yang bekerja untuk TikTok di luar China, hampir setengahnya berbasis di Mountain View, California. Juru bicara perusahaan mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan tetap menjadi salah satu pusat teknis dan mempekerjakan lebih banyak staf di sana.
ByteDance juga telah berencana untuk menginvestasikan miliaran dolar AS dan merekrut ratusan karyawan di Singapura, yang telah dipilihnya sebagai kantor pusatnya di Asia Tenggara. TikTok terus mengupayakan pertumbuhan meskipun tengah menghadapi ketidakpastian atas kepemilikannya.
Pada September, ByteDance, Oracle dan Walmart sepakat bekerja sama untuk membentuk perusahaan baru, TikTok Global yang berbasis di AS dan akan menguasai sebagian besar operasi di seluruh dunia. ByteDance mengklaim akan memiliki 80 persen saham dan akan menjadikan TikTok Global anak perusahaan.
Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan membatalkannya dan memblokir TikTok di AS jika ByteDance masih memegang kendali penuh. Dia bersikeras agar Oracle dan Walmart menjadi pemilik saham mayoritas. Pengadilan AS akan memberikan keputusan pada 4 November terkait itu.
Editor: Ranto Rajagukguk