Timah (TINS) Proyeksi Harga Timah Maksimal Sentuh 30.000 dolar AS per MT pada 2024
JAKARTA, iNews.id - PT Timah Tbk (TINS) memproyeksikan harga timah maksimal bisa menyentuh 30.000 dolar AS per metrik ton (MT) pada 2024. Faktor makro global ditambah ketidakpastian pasar dinilai menjadi sentimen fluktuasi harga di pasar.
Direktur Timah Nur Adi Kuncoro menuturkan, harga timah berpotensi bergerak di kisaran 23.000 dolar AS sampai 30.000 dolar AS per MT. Pihaknya mengakui harga logam mineral tersebut masih belum mampu bangkit.
“Diperkirakan akan bergerak di kisaran 23.000 sampai dengan 30.000 dolar AS per metrik ton. Saat ini harga logam timah belum dapat meningkat karena kondisi ekonomi global, yang pada akhirnya menyebabkan lemahnya permintaan,” ujar Nur Adi dalam Public Expose Live 2023, Selasa (28/11/2023).
Dari sisi produksi, Perseroan tengah berupaya untuk meningkatkan produksi bijih timah baik melalui tambang laut maupun darat. Di laut, perseroan telah menambah 4 unit Kapal Isap Produksi (KIP) mitra menjadi total 48 unit hingga September 2023.
Belum terdapat angka spesifik ihwal volume produksi. Nur Adi menyebut pihaknya sedang berdikusi untuk menentukan rencana kerja ke depan, termasuk target volume produksi.
Hingga September 2023, penjualan logam TINS mengalami penurunan menjadi 11.100 MT, turun 28 persen yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Angka tersebut juga cukup jauh dari 2021 full year yang mencapai 26.602 MT.
Lemahnya penjualan sejalan dengan tingkat produksi logam yang melandai hingga kuartal iII, yakni mencapai 11.540 MT alias turun 18 persen yoy. Secara historis, angka ini merosot setidaknya dalam dua tahun terakhir. Pada akhir 2021, produksi logam TINS mencapai 26.465 MT.
“Tahun 2024 kami fokus melakukan kegiatan penambangan yang pada tahun ini sempat tertunda. Kami fokus penambangan di laut,” ucapnya.
Editor: Aditya Pratama