Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jumlah Miliarder di Dunia Tembus 2.919 Orang, Kekayaan Semakin Meningkat Berkat AI
Advertisement . Scroll to see content

Tinggalkan Harta Rp700 Triliun, Ini Profil Mendiang David Koch

Minggu, 25 Agustus 2019 - 12:15:00 WIB
Tinggalkan Harta Rp700 Triliun, Ini Profil Mendiang David Koch
David H. Koch. (Foto: The Nation)
Advertisement . Scroll to see content

WICHITA, iNews.id - David H. Koch, orang terkaya ke-11 di dunia, menghembuskan nafas terakhir pada usia 79 tahun pada Jumat (23/8/2019) waktu setempat. Kekayaannya ditaksir mencapai 50,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp700 triliun.

Dikutip dari Forbes, Minggu (25/8/2019), keluarga tidak mengumumkan penyebab kematian David. Namun, pria kelahiran Kansas itu berjuang melawan kanker prostat yang dideritanya selama 3 dekade.

David meraup hartanya dari Koch Industries yang dikelola bersama sang kakak, Charles Koch. Pada tahun 2018 lalu, pendapatan Koch Industries mencapai 110 miliar dolar AS, sehingga menjadikannya sebagai salah satu perusahaan holding raksasa di AS.

David lahir di Wichita, Kansas pada 3 Mei 1940 dari pasangan Fred dan Mary Koch. Dia anak ketiga dari empat bersaudara. Kakaknya, Charles telah menjadi CEO Koch Industries sejak 1967 sementara David baru masuk ke perusahaan keluarga itu pada 1970.

Koch Industries dirintis oleh ayahnya saat David baru lahir. Saat itu, perusahaan tersebut hanya fokus membuat produk turunan dari minyak lewat proses pengilangan.

Kini, Koch Industries menjelma menjadi perusahaan besar yang memproduksi apapun mulai dari pestisida hingga kertas toilet. Saat ini, David menggenggam sebanyak 42 persen saham Koch Industries.

"Siapapun yang bekerja dengan David tentu merasakan kepribadian dan semangatnya yang luar biasa. Sekitar 27 tahun lalu, David didiagnosa mengalami kanker prostat dan diberi tahu usianya tinggal beberapa tahun saja. David bilang, kombinasi kehandalan para dokter, obat-obatan yang canggih, dan sifatnya yang keras kepala membuat dirinya bisa bertahan dari kanker itu cukup lama. Kami semua bersyukur hal itu berhasil karena dia bisa menolong orang lebih banyak," ujar Charles.

David merupakan sosok yang cerdas. Dia kuliah di salah satu univesitas ternama di AS, Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan lulus dengan gelar sarjana dan master pada jurusan teknik kimia.

Di kampus, David yang memiliki tinggi 196 cm ini dikenal jago bermain basket. Dia meninggalkan bangku kuliah dengan rekor sebagai pencetak poin terbanyak universitas sepanjang masa. Rekor itu bertahan hingga 64 tahun.

Lulus dari MIT, David bekerja sebagai insinyur di Amicon dan Arthur D. Little sebelum pindah di bidang yang sama di New York. Di Koch Industries, David memegang anak usaha, Koch Chemical Technology Group. Memulai sebagai technical services manager, dia diangkat menjadi presiden direktur pada 1979. Kemudian, kariernya terus naik hingga menjadi executive vide president Koch Industries.

Pada Juli 2018, dia memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya di Koch Industries, baik di jajaran direksi maupun dewan komisaris. Alasannya, kesehatannya terus memburuk.

Selain fokus di dunia bisnis, David dikenal aktif di dunia politik. Dia bersama kakaknya dikenal sebagai donatur besar untuk Partai Republik AS. Sepanjang hayatnya, dia telah memberikan dana 1,3 miliar dolar AS dengan 700 juta dolar AS di antaranya mengalir untuk bantuan kesehatan.

Bantuan itu ada kaitannya dengan penyakit yang diderita David. Pasalnya, bantuan itu mengalir sebanyak 207 juta dolar AS untuk Memorial Sloan Kettering Cancer Center, 185 juta dolar AS untuk MIT di mana 100 juta dolar AS di antaranya untuk membentuk lembaga riset kanker, dan 100 juta dolar AS lainnya untuk NewYork-Presbyterian Hospital.

"Saya melihat riset di bidang kanker sangat nonpartisan. Bagi saya, kanker terlihat sangat demokratis dalam arti dia menyerang orang-orang tanpa melihat ras, gender, latar belakang negara, atau pandangan politik," kata David saat membuka David H. Koch Institute for Integrative Cancer di MIT pada 2011 silam.

Di bidang politik, dia beberapa kali mencoba peruntungan, termasuk menjadi calon wakil presiden bersama Ed Clark pada tahun 1980 lewat Partai Libertarian. Namun upaya itu gagal. Sejak saat itu, David menjadi loyalis Partai Republik yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya pada pasar bebas.

Di AS, David dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Kini, dia telah tiada meninggalkan istri Julia Koch dan tiga anak: David Jr, Mary Julia, dan John Koch. Ketiga saudara kandung David juga masih hidup, yaitu si sulung Frederick, Charles, dan saudara kembarnya Bill Koch.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut