Tingkatkan Ekspor, Pemerintah Dorong UMKM Go Digital dan Go Global
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan terus mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengimplementasikan teknologi digital (go digital) dan menembus pasar ekspor (go global).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan dukungan pemerintah terkait dengan kinerja sektor UMKM yang tetap memberi kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Dia mengungkapkapkan, kontribus UMKM terlihat dari kemampuan sektor ini dalam menyerap 97 persen dari total tenaga kerja, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi.
"Namun demikian, kemampuan ekspor UMKM masih terbatas sekitar 14,37 persen dari total ekspor serta pemanfaatan e-commerce juga masih rendah yaitu sekitar 21 persen," ujar Airlangga Hartarto, dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (30/7/2021).
Berdasarkan data eksportir Tahun 2020, lanjutnya, terdapat eksportir UKM sebanyak 12.234 perusahaan atau 83,3 persen dari total eksportir dengan nilai ekspor sebesar 5,3 Miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Secara umum, potensi ekspor UMKM masih didominasi oleh produk-produk seperti aksesoris, batik, kriya, fashion, serta makanan dan minuman olahan.
Walapun UMKM siap melakukan ekspor tetapi masih mengalami berbagai kendala seperti minimnya pengetahuan pasar luar negeri, konsistensi kualitas dan kapasitas produk, sertifikasi, hingga kendala logistik.
“Pemerintah terus berupaya untuk membantu UMKM agar dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Kementerian, Lembaga dan para pihak terkait lainnya telah meluncurkan Program Penciptaan 500.000 Eksportir Baru hingga Tahun 2030,” kata Airlangga Hartarto.
Menko Perekonomian menjelaskan, pemerintah juga telah meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan untuk mendorong digitalisasi (onboarding) bagi UMKM offline serta mendorong national branding produk UMKM unggulan pada berbagai marketplace.
Selain itu, gerakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM. Pemerintah juga menyambut baik terhadap seluruh upaya untuk meningkatkan kemampuan UMKM menembus pasar global seperti:
1. “Kreasi Nusantara, From Local to Global” yang memfasilitasi penjualan produk lokal ke Malaysia dan Singapura
2. “BukaGlobal” yang memfasilitasi pembelian produk lokal oleh para customer dari Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, dan Taiwan
3. “ASEAN Online Sale Day” yang bertujuan meningkatkan transaksi lintas batas e-commerce di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, Pemerintah menugaskan secara khusus kepada LPEI/Eximbank untuk mendukung pembiayaan ekspor bagi UKM yang berorientasi ekspor dengan alokasi sebesar Rp500 Miliar untuk disalurkan oleh LPEI/Eximbank.
Dia menambahkan, untuk membantu dan mendukung UMKM menghadapi dampak pandemi Covid-19, Pemerintah telah mengeluarkan bantuan insentif fiskal dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Pada 2020, realisasi dukungan untuk UMKM telah mencapai Rp112,26 triliun. Dengan mempertimbangkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan guna mendukung UMKM untuk terus berkembang, alokasi anggaran yang disediakan bagi UMKM dan korporasi pada tahun 2021 yakni sebesar Rp171,77 triliun .
“Sebagaimana yang telah kita pahami bersama, UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 Triliun,” tutur Menko Airlangga.
Dalam UU Cipta Kerja, lanjutnya, Pelaku UKM saat ini juga didorong untuk memanfaatkan peluang kemitraan dengan usaha besar. Dalam hal ini, Pemerintah memfasilitasi kemitraan Usaha Menengah dan Besar (UMB) dengan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) termasuk Koperasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan level usaha dari pelaku UMK dan Koperasi.
“Pemerintah telah memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspansi global. Berbagai upaya dan program peningkatan ekspor UMKM yang telah diinisiasi oleh Pemerintah dengan dukungan pihak swasta tersebut perlu terus diperkuat dan disinergikan oleh berbagai pihak,” kata Airlangga Hartarto.
Editor: Jeanny Aipassa