Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BPJPH Ungkap Penghambat Pelaku UMKM Dapatkan Sertifikasi Halal, Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Tingkatkan Kinerja UMKM, Teten Siapkan 3 Strategi

Minggu, 13 Desember 2020 - 11:09:00 WIB
Tingkatkan Kinerja UMKM, Teten Siapkan 3 Strategi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyiapkan tiga strategi  meningkatkan kinerja bisnis koperasi dan UMKM pascapandemi Covid-19. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mencatat perlu upaya serius dalam meningkatkan kinerja bisnis koperasi dan UMKM pascapandemi Covid-19. Sebab itu, dia menyiapkan tiga strategi untuk mentransformasikan kedua bisnis kelas menengah tersebut. 

Menurutnya, transformasi tersebut menjadi formulasi tepat bagi koperasi dan UMKM. Pertama, transformasi UMKM dari informal ke formal. 

Teten menyebut, saat ini masih banyak koperasi dan UMKM yang belum berbadan hukum. Untuk itu, pemerintah akan memberikan status badan hukum bagi UMKM dan koperasi. 

"Strategi kami di kementerian, bagaimana usaha mikro dan kecil ini tumbuh ke atas. Ditambah, masalah izin pendirian koperasi ini di Undang-Undang Cipta Kerja makin dimudahkan, sekaligus mendorong kesempatan UMKM naik kelas," ujarnya, dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu (13/12/2020). 

Kedua, lanjut dia, transformasi digital bagi UMKM dan Koperasi. Di mana, pemerintah akan terus mendorong kedua lini bisnis itu untuk masuk pada iklim usaha berbasis digital agar proses marketing-nya menjadi lebih efisien. 

"Termasuk dari sisi payment digital. Ini penting disiapkan UMKM untuk dihubungkan ke ekosistem digital. Saat ini UMKM juga sudah dibantu oleh program Pasar Digital (PaDi) dimana, Kemenkop UKM telah bekerja sama dengan 9 BUMN untuk penciptaan peluang pasar bagi UMKM makin besar," katanya. 

Ketiga, transformasi teknologi produksi supaya UMKM memiliki daya siang. Teten mencatat, banyaknya market dalam negeri yang diserbu produk impor lewat e-commerce. "Kalau UMKM mau bersaing, maka harus ada standarisasi global. Ini sedang terus kita rancang," ujarnya. 

Kemenkop UKM juga mendorong inisiatif dengan membangun rumah produksi bersama. Tujuannya agar UMKM bisa terus produksi secara bersama-sama meski tak memiliki pabrik sendiri.

Teten mengakui, UMKM terkena dampak langsung dari dua sisi, yakni supply dan demand, sehingga dibutuhkan strategi UMKM ke rantai pasok nasional maupun global, juga klaster, komoditas maupun digitalisasi. Dia  menyebut, jumlah UMKM sebanyak 64 juta sekitar 22,9 persennya mengalami penurunan penjualan, 20 persen distribusi terganggu, 19,3 persen terkendala modal dan sekitar 18 mengalami kesulitan bahan baku.

"Di tengah daya beli turun, maka penting ekonomi nasional digerakkan belanja pemerintah. Kami juga menggerakkan beli produk UMKM lewat gerakan belanja buatan dalam negeri," kata Teten.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut