Ekonomi di Kuartal Pertama 2021 Diperkirakan Bangkit, UMKM Masih Berat
JAKARTA, iNews.id - Meskipun pada kuartal pertama 2021 diperkirakan ekonomi mulai bangkit, namun bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih berat.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki terkait dengan potensi ekspor produk UMKM di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dia menjelaskan kondisi ini lantaran daya beli masyarakat belum naik signifikan, sehingga konsumsi masyarakat masih rendah. "Kalau sudah begini, omzet UMKM juga belum ada dampak kenaikan. Untuk itu, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun depan masih akan terus dilakukan dalam mendorong UMKM terus bangkit, termasuk di wilayah Sultra," ujarnya di Jakarta, Minggu (13/12/2020).
Dia menuturkan, tak hanya memiliki kekayaan potensi laut, Sultra memiliki beberapa produk khas daerah yang bisa memenuhi pasar ekspor. Salah satunya kerajinan tenun
Teten menuturkan banyak produk UMKM di Sultra bisa memenuhi pasar luar negeri. "Kain tenun ini misalnya motifnya bagus-bagus dan bahannya berkualitas," katanya.
Tak cuma itu, lanjut Teten, bahkan kerajinan perak dan logam Sultra pernah menjadi juara nasional produk kreasi UMKM. Untuk itu, Kemenkop UKM telah berdiskusi dengan Pemprov Sultra, Dekranasda dan Dinas Perdagangan maupun Dinas UMKM Provinsi, bagaimana para perajin tersebut menjadi high end product, sehingga memiliki harga yang premium.
Tapi memang yang perlu diperkuat kata Teten adalah marketnya. Di mana ada market driven, misalnya Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan pakai tenun atau batik dari lokal setempat. "Jadi sudah jelas ada penyerapannya. UMKM tak pusing lagi cari market, karena harus sudah disediakan Pemprov dibantu," ujarnya.
