Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Makin Tajir, Kekayaan Elon Musk Kini Tembus Rp11 Kuadriliun
Advertisement . Scroll to see content

Tingkatkan Pendapatan, Twitter Kembali Izinkan Iklan Politik

Kamis, 05 Januari 2023 - 16:21:00 WIB
 Tingkatkan Pendapatan, Twitter Kembali Izinkan Iklan Politik
media sosial Twitter kembali mengizinkan iklan politik. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Twitter dikabarkan kembali mengizinkan iklan politik ditayangkan di platform media sosial milik Elon Musk tersebut, demi meningkatkan pendapatan.  Kabar itu dituliskan oleh Twitter melalui cuitannya di akun @TwitterSafety.

''Kami percaya bahwa periklanan berbasis sebab dapat memfasilitasi percakapan publik seputar topik-topik penting. Hari ini, kami melonggarkan kebijakan iklan kami untuk iklan berbasis prakarsa di AS. Kami juga berencana memperluas iklan politik yang kami izinkan dalam beberapa minggu mendatang,'' bunyi pengumuman Twitter. 

Dalam cuitan itu juga Twitter menyatakan bahwa  kebijakan ini selaras dengan kebijakan iklan yang diterapkan oleh TV dan outlet media lainnya. Sebelumnya, Twitter melarang iklan politik yang antara lain digunakan oleh mantan Presiden AS, Dolad Trump.

Pencabutan larangan iklan politik ini juga membuat kebijakan Twitter dekat dengan  Facebook Meta Platform dan YouTube Alphabet Inc, yang memang diketahui memungkinkan iklan politik. 

Dikutip dari berbagai sumber, melalui emailnya kepada Reuters, Kepala kepercayaan dan keamanan Twitter Ella Irwin menyatakan bahwa Iklan cause-based yang akan diizinkan Twitter adalah iklan yang mengedukasi atau meningkatkan kesadaran tentang isu-isu seperti pendaftaran pemilih, perubahan iklim, atau program pemerintah. 

Sebagai informasi, sejak Elon Musk mengambil alih Twitter, banyak pengiklan perusahaan yang berpaling akibat adanya PHK massal dan kebijakan Elon Musk yang mencabut penangguhan permanen mantan Presiden AS Donald Trump serta juga kebijakan mempercepat fitur verifikasi berbayar yang memungkinkan scammers meniru perusahaan publik di Twitter.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut