Tommy Soeharto Luncurkan Rest Area Modern Berbasis Digital untuk Truk, Pertama di RI

JAKARTA, iNews.id - Kawasan Industri PT Mandala Pratama Permai milik Hutomo Mandala Putera alias Tommy Soeharto bekerja sama dengan PT Bintang Baru Raya (BBR) Logistik meluncurkan pembangunan depo logistik atau rest area modern khusus truk. 

Adapun peluncuran rest area Modern Sistem Digital 4.0 untuk truk bernama Depo Logistik Terpadu Dawuan ini berlokasi di Kawasan Jalan Tol Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Tommy mengatakan, peluncuran ini guna membangun rest area modern sistem digital untuk truk yang pertama di Indonesia. 

Baca Juga

Bangunan Keberlanjutan Jadi Syarat Utama Pembiayaan Hijau

“Sektor logistik di masa pandemi Covid-19 ini masih mampu bertahan dan terus tumbuh positif. Harapannya bisa menjadi satu sektor tumpuan yang terbukti mampu menyerap tenaga kerja, sehingga perlu didukung dengan pengembangan penyediaan fasilitas pendukung dan manajemen untuk pengusaha-pengusaha jasa muat kargo," kata Tommy dalam keterangannya, Kamis (11/11/2021). 

Dengan rest area ini, dia mengatakan, efisiensi, peningkatan pelayanan, dan kebijakan yang tepat bisa berdampak pada peningkatan keuntungan dan kinerja dari perusahaan trucking.

“Hal tersebut baru dapat dicapai dengan manajemen yang terintegrasi dan sistemnya harus secara real time mengakses data perjalanan armada angkutan,” ujarnya. 

Peresmian rest area ini juga dihadiri oleh berbagai pengusaha logistik nasional maupun internasional, salah satunya adalah PT Global Putra International (GPI Grup) milik Sumadi Kusuma. Sumadi sebagai mitra penting Bintang Baru Raya (BBR), nantinya juga akan menggunakan fasilitas Kawasan Industri Dawuan sebagai pelengkap bisnisnya di bidang logistik dan industri lainnya. 

“Kami sangat menyambut antusias atas kerja sama antara BBR dan PT Mandala Pratama dalam pengembangan kawasan industri. Apalagi, GPI merupakan mitra penting BBR yang diharapkan mampu merajut mitra-mitra bisnis, perusahaan-perusahaan multinasional, serta mampu menarik minat investor internasional, tak terkecuali investor dari RRC,” tuturnya.

Editor: Jujuk Ernawati