Transformasi Pelindo Tingkatkan Pelayanan Pelabuhan, Kontribusi ke Negara Rp7,2 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Transformasi PT Pelindo (Persero) meningkatkan pelayanan pelabuhan lebih cepat dan efisien. Hal itu, juga berdampak pada perbaikan kinerja dan peningkatan kontribusi Pelindo ke negara sebesar Rp7,2 triliun pada 2022.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, mengatakan setelah merger BUMN Pelabuhan dilakukan pada 2021, Pelindo kemudian membentuk empat subholding atau anak usaha.
Empat anak perusahaan itu adalah PT Subholding Pelindo Terminal Peti Kemas (SPTP), PT Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT), PT Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), dan PT Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL).
"Pembentukan empat anak usaha ini, membuat masing-masing anak usaha fokus pada bidang pelayanan, sehingga kinerjanya meningkat," kata Arif, dalam keterangan, di Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Dia menjelaskan, beberapa langkah yang dilakukan dalam tranformasi Pelindo, antara lain memperpendek waktu sandar (port stay) dan masa tinggal kontainer di terminal (cargo stay), serta menyatukan sistem pelayanan dan pembayaran melalui aplikasi online dan digital.
Tujuannya untuk mengefisienkan operasional di pelabuhan, yang pada akhirnya akan menguntungkan Pelindo dan para pengguna jasa kepelabuhan dan terminal.
Hasil transformasi tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan kinerja operasional, sebagai berikut:
- Arus peti kemas pada 2022 mencapai 17,2 juta TEUS, naik 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
- Arus barang pada 2022 terealisasi 160 juta Ton, tumbuh 9 persen dari tahun sebelumnya.
- Total arus kapal yang dilayani Pelindo mencapai 1,2 miliar GT pada 2022, naik satu persen dibandingkan 2021.
- Jumlah penumpang tumbuh 86 persen menjadi mencapai 15 juta orang pada 2022
“Penggabungan Pelindo telah menciptakan sinergi antar entitas dalam Pelindo Grup sehingga pengelolaan pelabuhan dapat dilakukan secara tersentralisasi dan lebih optimal,” ujar Arif.
Dia mengungkapkan, proses transformasi melalui efisiensi dan optimalisasi sumber daya, juga berdampak positif pada peningkatan kerja Pelindo. Pada 2022, Pelindo berhasil membukukan laba bersih Rp3,9 triliun (audited), naik 23 persen dibandingkan tahun 2021.
Kontribusi Pelindo kepada Negara pada 2022 juga meningkat, yakni mencapai Rp7,2 triliun atau lebih tinggi 54 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang baru Rp4,7 triliun.
"Kontribusi tersebut dalam bentuk setoran Dividen, Pajak (PPh, PPN dan PBB), Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Konsesi," kata Arif.
Transformasi Pelindo juga berdampak positif pada penurunan biaya logistik dan meningkatkan pelayanan di pelabuhan yang semakin efisien. Bambang Gunawan dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) memuji pelayanan Pelindo yang cepat dan efisien, meski tak semua pelabuhan mendapat tambahan peralatan.
“Di Sorong, misalnya, dulu hari Minggu tidak ada yang bekerja, sekarang sejak pagi pun bisa bongkar muat. Ini luar biasa,” kata Bambang dalam suatu kesempatan.
Saat ini SPIL mengoperasikan enam kapal kargo dengan kapasitas antara 1.000-1.500 peti kemas, untuk pelayaran long haul dari Belawan ke Pekanbaru, lalu ke Jakarta, kemudian menyusuri Surabaya, Makassar, Ambon, Sorong dan berakhir di Jayapura.
“Dulu, waktu tempuh biasanya 42 hari, sekarang cukup 36 hari. Dengan begitu, biaya operasi SPIL bisa ditekan jauh lebih rendah,” kata Bambang.
Editor: Jeanny Aipassa