Tuding Aktivis Jadi Penyebab Pendapatan Twitter Turun, Elon Musk: Ini Sangat Kacau
JAKARTA, iNews.id - Owner sekaligus CEO Twitter Inc, Elon Musk, menuding kelompok aktivis pekerja menjadi penyebab turunnya pendapatan platform media sosial tersebut. Dia bahkan menyebut tindakan para aktivis itu sangat kacau.
Menurut dia, orang-orang yang juga bagian kelompok hak-hak sipil itu telah menekan para pengiklan unggulan di Twitter untuk mengambil tindakan jika tidak mendukung adanya moderasi konten.
Dia mengungkapkan, Twitter mengalami penurunan pendapatan yang besar, karena kelompok aktivis menekan pengiklan, meskipun tidak ada yang berubah dengan moderasi konten.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menenangkan para aktivis. Sangat kacau! Mereka mencoba untuk menghancurkan kebebasan berbicara di Amerika," demikian bunyi cuitan Elon Musk di akun Twitternya, @elonmusk, Jumat (4/11/2022).
Dari hasil penelusuran Reuters, aksi aktivis tersebut muncul setelah adanya kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dikeluarkan Elon Musk terhadap pekerja Twitter.
Sebagaimana diwartakan Reuters, Sabtu (5/11/2022), kelompok tersebut meningkatkan tekanan mereka dan menuntut seluruh mitra iklan Twitter di tingkat global untuk segera cabut jika tidak mendukung kebijakan moderasi konten.
"Sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari USD4 juta / hari," ujar ElonMusk terkait faktor yang melatarbelakangi PHK, serta menambahkan bahwa semua orang yang terkena PHK telah ditawari uang pesangon selama tiga bulan.
Seperti diketahui, Twitter masih belum mengeluarkan pernyataan resmi. Kepala Keselamatan dan Integritas Twitter, Yoel Roth sebelumnya mengonfirmasi melalui tweet pribadinya bahwa PHK akan berdampak terhadap sekitar 3.700 karyawan atau setidaknya 50% dari total staf yang ada.
Di antara mereka yang ditendang ke luar, sebanyak 784 karyawan merupakan pekerja dari kantor pusat Twitter di San Francisco dan 199 di San Jose dan Los Angeles.
Editor: Jeanny Aipassa