JAKARTA, iNews.id - Pemerintah dan DPR belum menetapkan nominal Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nantinya dialokasikan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Padahal, dana tersebut dibutuhkan untuk menambal pembengkakan biaya (cost overrun) proyek sebesar 1,176 miliar dolar AS.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, PMN untuk KCJB akan ditetapkan usai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyodorkan hasil audit keduanya perihal cost overrun proyek strategi nasional (PSN) itu.
Tri Pakarta Bidik Pendapatan Premi Rp2 Triliun pada 2026
Usai audit kedua BPKP, Komite KCJB, DPR RI, dan pemerintah akan melakukan pembahasan untuk menetapkan besaran dana yang dibutuhkan.
"Kan udah keluar nih dari BPKP (audit pertama cost overrun), (audit kedua belum) Makanya ditunggu, setelah itu keluar baru ada keputusan, Komite KCJB akan memutuskan berapa yang sebenarnya dibutuhkan," ujar Arya dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Kisah Sukses Pebisnis setelah Resign dari BUMN, Pemilik Brand Hijab Deenay
KCJB diperkirakan memerlukan PMN sebesar Rp3,2 triliun. Dana tersebut untuk menutupi pembengkakan biaya senilai 1,176 miliar dolar AS.
Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Butuh Tambahan dari PMN Rp3,2 Triliun
Hal tersebut dikonfirmasi langsung Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko. Menurutnya, kebutuhan proyek KCJB yang bersumber dari PMN sebesar Rp3,2 triliun.
"Kebutuhan PMN dari pemerintah mungkin sekitar Rp 3,2 triliun kurang lebih," ucap Tiko saat ditemui di gedung Sarinah, Rabu kemarin.
Dikirim ke Tanah Air, China Pertama Kali Ekspor Kereta Cepat
Tiko mencatat, anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan ditambal dari pinjaman (loan) atau utang di perbankan dan PMN. Untuk pinjaman dialokasikan untuk menambal 75 persen dari total pembengkakan anggaran proyek strategi nasional tersebut.
Sementara, 25 persen dari total cost overrun ditutupi oleh oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd. Salah satunya melalui PMN yang nantinya diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Ini Penampakannya
"Jadi cost overrun kan kita sedang audit BPKP kan, kita minggu depan ada rapat komite, ya kita biayailah ada dari PMN yang melalui Perpres, sama dari pinjaman juga, kita sedang skemakan," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku