Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Usung Turnamen Usia Muda, Andre Rosiade Kembali Sentil PSSI
Advertisement . Scroll to see content

Tunggu Audit BPKP, Nominal PMN untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Kamis, 29 September 2022 - 15:20:00 WIB
Tunggu Audit BPKP, Nominal PMN untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan
Pemerintah dan DPR belum menetapkan nominal PMN yang nantinya dialokasikan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (Foto: Dok. MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah dan DPR belum menetapkan nominal Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nantinya dialokasikan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Padahal, dana tersebut dibutuhkan untuk menambal pembengkakan biaya (cost overrun) proyek sebesar 1,176 miliar dolar AS. 

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, PMN untuk KCJB akan ditetapkan usai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyodorkan hasil audit keduanya perihal cost overrun proyek strategi nasional (PSN) itu. 

Usai audit kedua BPKP, Komite KCJB, DPR RI, dan pemerintah akan melakukan pembahasan untuk menetapkan besaran dana yang dibutuhkan. 

"Kan udah keluar nih dari BPKP (audit pertama cost overrun), (audit kedua belum) Makanya ditunggu, setelah itu keluar baru ada keputusan, Komite KCJB akan memutuskan berapa yang sebenarnya dibutuhkan," ujar Arya dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta, Kamis (29/9/2022). 

KCJB diperkirakan memerlukan PMN sebesar Rp3,2 triliun. Dana tersebut untuk menutupi pembengkakan biaya senilai 1,176 miliar dolar AS.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko. Menurutnya, kebutuhan proyek KCJB yang bersumber dari PMN sebesar Rp3,2 triliun. 

"Kebutuhan PMN dari pemerintah mungkin sekitar Rp 3,2 triliun kurang lebih," ucap Tiko saat ditemui di gedung Sarinah, Rabu kemarin. 

Tiko mencatat, anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan ditambal dari pinjaman (loan) atau utang di perbankan dan PMN. Untuk pinjaman dialokasikan untuk menambal 75 persen dari total pembengkakan anggaran proyek strategi nasional tersebut. 

Sementara, 25 persen dari total cost overrun ditutupi oleh oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd. Salah satunya melalui PMN yang nantinya diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero). 

"Jadi cost overrun kan kita sedang audit BPKP kan, kita minggu depan ada rapat komite, ya kita biayailah ada dari PMN yang melalui Perpres, sama dari pinjaman juga, kita sedang skemakan," tuturnya. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut