Usai Revitalisasi Lokananta, Erick Thohir Bakal Perbaiki De Tjolomadoe
JAKARTA, iNews.id - Pabrik gula De Tjolomadoe atau De Colomadu di Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), akan direvitalisasi ulang pemerintah melalui perusahaan pelat merah. Kabar ini dikonfirmasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick mengatakan, saat ini BUMN dan Pemerintah Daerah Surakarta tengah menggodok konsep yang tepat untuk memperbaiki aset properti bekas pabrik gula yang dibangun oleh Mangkunegara IV tersebut.
"Di sini juga ada De Tjolomadoe yang lagi saya pelajari, saya sudah duduk dengan Mas Wali (Kota Surakarta), mungkin De Tjolomadoe akan kita perbaiki lagi, tapi konsepnya masih kita godok lagi," ujar Erick kepada wartawan di Surakarta dikutip, Minggu (4/6/2023).
De Tjolomadoe memang sudah direvitalisasi BUMN menjadi objek wisata dan wilayah komersial di Surakarta atau Solo. Kawasan ini terdiri atas aula konser Tjolomadoe, aula serbaguna Sarkara, restoran, hingga toko ritel yang menyediakan berbagai kerajinan dan souvenir.
Erick memastikan aset BUMN seperti De Tjolomadoe tidak hanya punya nilai historis, namun juga memiliki daya ungkit untuk ekonomi kreatif di daerah. Pihaknya pun melirik sejumlah aset perseroan yang mangkrak atau belum dimanfaatkan agar bisa diperbaiki.
"Banyak aset-aset lain yang sedang kita lihat, yang paling penting tidak hanya membangun, tapi bagaimana setelah dibangun berjalan baik, jangan sampai sudah bagus nanti tidak terawat lagi," ucap Erick.
Komitmen BUMN, lanjut Erick, terus meningkatkan value perusahaan. Salah satunya dengan membangun kembali dan memanfaatkan aset mangkrak.
Adapun, aset BUMN yang baru saja direvitalisasi dan sudah diresmikan pemerintah adalah Lokananta. Perusahaan rekaman, studio, sekaligus pabrik piringan hitam, CD, dan kaset milik negara itu menjadi wadah bagi komunitas musik agar bisa berkarya, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Menurutnya, Lokananta bisa mengikuti jejak pasar ritel di Sarinah yang dipandang sukses setelah direvitalisasi Kementerian BUMN. Karena itu, studio rekaman legendaris dan pertama di Indonesia itu akan terus dimaksimalkan.
"Kita gak hanya membangun, tapi memastikan ini berkelanjutan, seperti kita sudah lakukan di Jakarta, Sarinah yang sampai hari ini sangat populer, itu aset BUMN bersejarah yang sempat terbengkalai," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama