Vale dan Huayou Bangun Smelter Nikel, Bupati Kolaka: Sudah Lama Ditunggu
JAKARTA, iNews.id - Bupati Kolaka Ahmad Safei menyambut baik investasi pembangunan smelter nikel oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou).
Keduanya resmi menandatangani perjanjian kerja sama definitif untuk menggarap proyek smelter berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Bupati Safei mengatakan, investasi yang dilakukan Vale dan Huayou adalah kemajuan besar yang sudah ditunggu-tunggu oleh pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.
“Pemerintahan daerah, khususnya yang berada di Kawasan Timur Indonesia, dengan kehadiran Vale dan Huayou dari China merupakan kemajuan luar biasa yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kabupaten Kolaka," katanya, Minggu (13/11/2022).
Dia berharap, agar kesepakatan yang tertulis dalam MoU tersebut segera diaplikasikan, sehingga roda ekonomi dapat berputar dan membuka lapangan pekerjaan.
“Kami hadir di sini berharap semoga perjanjian dalam MoU tersebut sesegera mungkin diaplikasikan. Kalau dia (PT Vale dan Huayou) secepatnya action, sehingga merekrut tenaga kerja di sini, akan ada orang bekerja," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, jika ada orang yang bekerja, ya pastinya ada uang, ada uang terhindar dari kemiskinan, terhindar dari kriminalitas dan lain-lainnya. Dia juga mengatakan, pihaknya akan mempermudah investor yang menanamkan modal di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara tersebut.
“Kami sangat terbuka, kami akan memberikan jaminan (kemudahan) kepada para investor yang datang sampai ke tingkat bawah, bahkan komunikasi dengan masyarakat,” ujarnya.
Dia juga menuturkan, jika tidak perlu berhari-hari, beberapa jam saja sudah pasti selesai semua (perizinan) itu.
Bupati Safei meminta masyarakat Kolaka untuk bisa memanfaatkan dengan baik hilirisasi tersebut. Bukan menjadi penambang, tapi menjadi partner dari kedua perusahaan tersebut dengan memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan mereka.
“Banyak sekali yang bisa ikut di situ, menjadi partner dari kedua perusahaan ini. Jangan mau ikut-ikut jadi penambang juga. Kita bisa bayangkan jika ada 10 ribu pekerja, tinggal di mana itu? Nah itu baru dari segi perumahan, kita bisa bikin rumah susun untuk kebutuhan papan mereka," tuturrnya.
Dia juga mengatakan, kita yang di sini jadi konsorsium, mungkin dua atau tiga orang bisa menyediakan alat berat atau menyediakan kebutuhan pangan mereka dengan menjual beras, ikan, dan lain-lain, kita yang jadi penyedianya.
Bupati Safei meminta kepada Vale dan Huayou untuk lebih mementingkan tenaga kerja lokal dibandingkan dari luar.
“Kamu (Vale dan Huayou) datang ke sini jangan mau kaya sendiri, utamakan dulu penduduk lokal," katanya.
Editor: Anindita Trinoviana