Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PAM Mineral Bagi-Bagi Dividen Interim Rp159,53 Miliar, Setara Rp15 per Saham
Advertisement . Scroll to see content

PAM Mineral Bukukan Laba Bersih Rp358 Miliar hingga Semester I 2025, Melesat 386,51 Persen

Senin, 21 Juli 2025 - 21:28:00 WIB
PAM Mineral Bukukan Laba Bersih Rp358 Miliar hingga Semester I 2025, Melesat 386,51 Persen
Emiten tambang nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL) membukukan laba bersih Rp358,07 miliar hingga semester I 2025. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Emiten tambang nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL) membukukan laba bersih Rp358,07 miliar hingga semester I 2025. Raihan tersebut melesat 386,51 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp73,59 miliar. 

PAM Mineral mencatatkan penjualan pada semester I 2025 sebesar Rp1,05 triliun, naik 152,07 persen dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp419,19 miliar. Peningkatan yang signifikan pada nilai penjualan, ditopang peningkatan volume penjualan nikel dari 707.597 metrik ton (mt) menjadi 1.885.433 mt atau meningkat sebesar 166,46 persen.

Dengan peningkatan penjualan yang diiringi efisiensi biaya, laba kotor NICL juga meningkat dari Rp142,85 menjadi sebesar Rp523,46 miliar. Hal ini mencerminkan peningkatan yang signifikan sebesar 266,43 persen secara tahunan (yoy). 

Sejalan dengan peningkatan laba kotor, laba usaha juga meroket dari sebelumnya hanya Rp87,87 miliar menjadi Rp456,30 miliar pada semester I 2025, meningkat tajam 419,32 persen. 

Direktur Utama PAM Mineral, Ruddy Tjanaka menuturkan, harga acuan nikel domestik menurun 3,80 persen sejak akhir tahun 2024. Hal ini sejalan dengan tren global dan euforia pasar kendaraan listrik yang mulai normal, serta meningkatnya permintaan baja stainless steel. 

"Kami melihat bahwa penurunan harga nikel tersebut merupakan koreksi positif dan sudah diprediksi oleh perseroan. Perseroan sudah menyiapkan langkah antisipatif sejak awal tahun, tercermin dengan kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang bertumbuh pada semester pertama tahun 2025," kata Ruddy.

Dia meyakini penurunan harga nikel merupakan fluktuasi jangka pendek dan NICL berkomitmen untuk tetap adaptif terhadap situasi terkini guna mempersiapkan juga mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut