Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 GI Syariah Binaan MNC Sekuritas Raih Penghargaan di IDX Islamic DTI Extended 2025
Advertisement . Scroll to see content

Vatikan Punya 5.000 Properti di Seluruh Dunia

Minggu, 25 Juli 2021 - 20:00:00 WIB
Vatikan Punya 5.000 Properti di Seluruh Dunia
Sejumlah orang menyaksikan Paus Fransiskus memimpin doa Angelus dari jendela di Lapangan Santo Petrus, Vatikan (25/10/2020). Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

VATIKAN, iNews.id - Vatikan mengungkapkan kepemilikan properti untuk pertama kalinya pada Sabtu (24/7/2021) waktu setempat. Mereka menyatakan memiliki lebih dari 5.000 properti di seluruh dunia, mayoritas berada di Italia. 

Informasi tersebut tercantum dalam dua dokumen, yakni laporan keuangan konsolidasi tahun 2020 untuk Takhta Suci dan anggaran publik perdana untuk Administrasi Warisan Takhta Suci (APSA). APSA merupakan kantor akutansi umum yang mengelola properti dan invstasi, membayar gaji, dan bertindak sebagai kantor pembelian dan departemen sumber daya manusia (SDM). 

Dokumen APSA setebal 30 halaman menunjukkan Vatikan memiliki 4.051 properti di Italia dan sekitar 1.120 properti di luar negeri. Namun jumlah itu, tidak termasuk keduataan besarnya di seluruh dunia.

Adapun sekitar 14 persen dari propertinya di Italia disewakan dengan harga pasar, sementara yang lain disewakan dengan potongan harga karena banyak ditempati karyawan Gereja. Sedangkan sekitar 40 persen adalah bangunan institusional, seperti sekolah, biara, dan rumah sakit.

Dokumen itu menunjukkan Vatikan memiliki properti sebagai investasi yang berlokasi di daerah elit London, Jenewa, Lausanne, dan Paris. Namun satu bangunan di distrik South Kensington, London mengalami kerugian besar setelah dibeli oleh Sekretariat Negara Vatikan sebagai investasi pada 2014. 

"Bangunan itu akan segera dijual," kata Kepala Sekretariat Vatikan Bidang Ekonomi (SPE) Pastor Juan Antonio Guerrero, dikutip dari Reuters, Minggu (25/7/2021).
Sementara terkait kerugian tersebut akan dilakukan persidangan terhadap 10 orang. Mereka didakwa karena melakukan penggelapan, pencucian uang, penipuan, pemerasan, dan penyalahgunaan jabatan.

Guerrero mengatakan, persidangan akan menjadi titik balik dalam kredibilitas Vatikan dalam masalah ekonomi. Upaya antisipasi dilakukan untuk mencegah peristiwa serupa terulang kembali.

Tahun lalu, Paus Fransiskus mencabut kendali Sekretariat Negara atas dananya, mentransfernya ke APSA dan dengan pengawasan oleh SPE.

Adapun laporan keuangan konsolidasi terpisah untuk Tahta Suci yang dikeluarkan pada Sabtu lalu menunjukkan defisit senilai 64,8 juta euro pada 2020, turun dari tahun sebelumnya sebesar defisit 79,2 juta euro. Anggaran Takhta Suci mencakup administrasi pusat Gereja Katolik Roma, yang mengawasi pemerintahan Gereja yang beranggotakan 1,3 miliar orang di seluruh dunia, perwakilan diplomatik global, dan operasi media.

Untuk menutup defisit 2020, sekitar 50 juta euro diambil dari Peter's Pence, dana sumbangan untuk membantu paus melaksanakan pekerjaan Gereja di seluruh dunia. Adapun pandemi Covid-19 telah memukul pendapatan Vatikan pada 2020. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut