Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Akting Kocak Yuki Kato di Series Still Single, si Gadis Zodiak Bikin Gemas di VISION+
Advertisement . Scroll to see content

Vision+ Dikabarkan Bakal Merger dengan Malacca SPAC

Kamis, 25 Februari 2021 - 14:35:00 WIB
Vision+ Dikabarkan Bakal Merger dengan Malacca SPAC
MNC Vision Networks sedang dalam pembicaraan untuk merger Vision+ dengan Malacca Straits Acquisition Co. (Foto: MNC Group)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan (merger) Vision+, platform streaming video online berlangganan salah satu yang terbesar di Indonesia, dengan Malacca Straits Acquisition Co.

Selain Vision+ yang dikenal sebagai layanan media over-the-top (OTT), ada juga MNC Play sebagai penyedia layanan internet broadband super cepat dengan TV Nasional terlengkap yang akan diikutsertakan dalam transaksi tersebut. MNC Play juga merupakan bagian dari MNC Vision Networks.

Melansir Bloomberg, Kamis (25/2/2021), Grup MNC yang dikendalikan oleh Hary Tanoesoedibjo dilaporkan siap untuk memasukkan ekuitasnya ke dalam transaksi, yang akan menjadikannya pemegang saham terbesar dari entitas gabungan.

Sementara Malacca Straits dikabarkan telah memulai diskusi dengan investor, termasuk Tiga Investments milik investor asal Singapura Ray Zage, di tengah upaya mengumpulkan 50 juta dolar AS (Rp704 miliar) atau lebih dalam ekuitas baru. Perusahaan gabungan nantinya bisa bernilai sekitar 600 juta Dolar AS (Rp 8,4 triliun). 

Transaksi tersebut rencananya diumumkan secepatnya bulan depan, meskipun kemungkinan bebrapa persyaratan dalam kesepakatan dapat berubah. Seperti diketahui, Vision+ diluncurkan pada 2019 memiliki 1,6 juta pelanggan berbayar dan lebih dari 32 juta pengguna aktif bulanan.

Sementara MNC Play memiliki sekitar 300.000 pelanggan, menurut pengarsipan MNC diposting bulan ini. Bisnis keduanya membukukan Ebitda dan pendapatan masing-masing sekira 46 juta dolar AS dan 77 juta dolar AS pada 2020.

Angka itu diproyeksikan tumbuh sebesar 39 persen dan 45 persen hingga 2025, menjadi 293 juta dolar AS dan 400 juta dolar AS, berdasarkan basis pelanggan berbayar yang diperkirakan mencapai sekitar 6,6 juta secara gabungan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut