Wall Street Ditutup Mixed, Lonjakan Saham Teknologi Picu Nasdaq Naik 0,47 Persen
"Sebagian besar perusahaan teknologi mengalahkan perkiraan analis, tetapi standar itu telah ditetapkan cukup rendah. Banyak (perusahaan) juga berbicara tentang ekspektasi ke depan tentang potensi resesi yang terjadi di paruh tahun 2023," kata Sal Bruno, kepala investasi di IndexIQ di New York.
Menurut dia, pasar cenderung menunggu hasil keputusan Kongres AS mengenai plafon utang negara. Perselisihan yang terjadi di Kongres AS menambah kecemasan investor.
Greenback melemah terhadap sekeranjang mata uang utama dunia di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi menyusul data ekonomi yang lemah, dan karena perdebatan mengenai kenaikan batas utang berlanjut di Washington.
Hal itu, juga membuat indeks dolar turun 0,37 persen, dengan euro naik 0,58 persen menjadi 1,1036 dolar AS. Yen Jepang menguat 0,08 persen 133,63 per dolar AS, sementara Poundsterling terakhir diperdagangkan pada 1,2462 dolar AS, naik 0,44 persen.
Indeks Dow Transports, yang secara luas dipandang sebagai barometer kesehatan ekonomi, mencatat penurunan terbesar dalam dua hari dalam sekitar 11 bulan.
"Pasar cukup sepi dari sudut pandang berita, data pagi ini tidak terlalu berdampak. Ini menunjukkan resesi masih di luar sana sebagai risiko yang cukup signigfikan," kata Sal Bruno.
Editor: Jeanny Aipassa