Wamen BUMN Beberkan Penyebab Mangkraknya Proyek di BUMN, Ternyata gegara Hal Ini
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membeberkan banyak proyek Engineering Procurement Construction (EPC) perusahaan pelat merah bermasalah. Perkara itu berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada Kementerian BUMN.
Menurut Wakil Menteri BUMN I, Kartika Wirjoatmodjo, sejumlah proyek perseroan mengalami permasalahan desain. Misalnya, tidak rapi, persoalan ini pun berpengaruh pada level pembangunan alias development.
Lelaki yang diakrab Tiko itu mengaku perkara EPC terjadi di proyek, seperti PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, PT Pertamina (Persero), Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID, dan PT PLN (Persero).
"Saya titip mengenai nanti pengembangan dan project management-nya ya, khususnya mengenai EPC-nya ini EPC ini tadi saya baru penyerahan laporan keuangan BPK. Eh, laporan Kementerian BPK yang diingatkan oleh BPK satunya adalah banyaknya case terkait EPC BUMN di Pelindo di Pertamina, Inalum, dan PLN," ujar Tiko saat ditemui wartawan, Senin (4/8/2023).
"Banyak sekali project kita yang di desain stage-nya tidak rapi dan akhirnya menurunkan permasalahan di development stage-nya," tutur dia.
Dari perkara tersebut, pemegang saham meminta direksi BUMN melakukan pengetatan untuk penunjukan kontraktor EPC proyek baik di level perencanaan hingga konstruksi. Tak hanya itu, Tiko juga meminta perusahaan menerapkan fleksibilitas kontrak hingga perhitungan anggaran yang baik.
"Tolong nanti benar-benar siapa pun yang ditunjuk sebagai kontraktor sebagai EPC, proses perencanaan dan proses konstruksi yang baik, jangan sampai seperti kasus-kasus di masa lalu yang banyak sekali yang bermasalah ya EPC kita," ucapnya.
Menurutnya, perencanaan dan konstruksi yang tidak tepat akan membuat proyek menjadi mangkrak. Hal ini akhirnya yang menyebabkan perkara hukum karena proyek tidak kunjung selesai.
"Akhirnya project-nya tertunda dan akhirnya menimbulkan permasalahan hukum. Ini tolong nanti dalam contracting di project management-nya baik secara legal, finansial dan pelaksanaan project-nya dilaksanakan sebaik-baik," ujar Tiko.
Editor: Puti Aini Yasmin