Wamen BUMN Pastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung Tahun Depan

Rabu, 02 November 2022 - 13:28:00 WIB

Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung rampung tahun depan. (Foto: Dok. KCIC)

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung rampung tahun depan. Adapun waktu yang diperkirakan antara Juni atau Agustus 2023.

"Insya Allah selesai pada Juni 2023 atau selambat-lambatnya Agustus 2023," ujar Tiko, sapaan akrab Kartika, saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI dikutip, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga

IMIP Jadi Pemicu Pertumbuhan Ritel Modern yang Agresif

Tiko menambahkan, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebesar Rp3,2 triliun bakal membantu penyelesaian mega proyek tersebut.

"Dengan dana Rp3,2 triliun proyek ini akan selesai dan saat ini sedang disusun jadwal detail hingga ke operasional," kata dia.

Baca Juga

16 November, Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Tes Dinamis Kereta Cepat via Zoom dari Bali

Adapun suntikan dana segar tersebut sekaligus menutupi pembengkakan anggaran atau cost overrun kereta cepat yang tercatat sementara berada di angka 1,176 miliar dolar AS atau setara Rp16,8 triliun.

Baca Juga

Bakal Ada Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Menhub: Waktu Tempuh Hanya 4 Jam

Selain melalui PMN, Kementerian BUMN sebelumnya telah mengkonfirmasi bila cost overrun KCJB juga akan ditambal dari pinjaman (loan) atau utang di perbankan.

Adapun rinciannya, 25 persen dari total cost overrun ditutupi oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd.

Baca Juga

Erick Thohir Klaim Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Masih Murah

PSBI akan menambal pembengkakan biaya sebesar Rp4 triliun, sedangkan China Railway International senilai Rp3 triliun. Sementara, 75 persen sisanya berasal dari pinjaman atau utang.

Hanya saja, persentase pinjaman yang dibutuhkan untuk menambal pembengkakan biaya mega proyek tersebut belum diketahui. Artinya, pinjaman akan disesuaikan dengan total cost overrun yang masih dalam tahap audit BPKP.

Editor: Aditya Pratama