Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Survei IPO: Publik yang Puas dengan Peran Wapres Gibran Cuma 29 Persen
Advertisement . Scroll to see content

Wapres: Industri Sawit RI Hadapi Kampanye Hitam di Pasar Global, Harus Dilawan!

Sabtu, 10 Juni 2023 - 13:56:00 WIB
Wapres: Industri Sawit RI Hadapi Kampanye Hitam di Pasar Global, Harus Dilawan!
Wapres Ma'ruf Amin sebut industri sawit RI hadapi kampanye hitam di pasar global, sehingga harus dilawan. (Foto: BPMI Setwapres)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan, produk turunan kelapa sawit Indonesia tengah menghadapi kampanye hitam di pasar global. Beberapa negara menilai produk turunan sawit asal Indonesia menyumbang emisi karbon yang besar dan dinilai sebagai industri yang tidak ramah lingkungan alias kotor. 

Wapres menilai, jika ada kampanye negatif terkait produk sawit Indonesia, maka hal itu menurutnya dapat dilawan dengan penyajian data yang lengkap dan faktual sebagai kontra narasi dari kampanye negatif tersebut.

"Sawit buat kita punya makna yang besar, di produk domestik bruto (PDB) kontribusi signifikan sekitar 3 persen, memang kita menghadapi kampanye hitam, seolah-olah sawit itu tidak baik dan merusak lingkungan, ini yang harus dilawan,” kata dia dalam keterangannya, dikutip Sabtu (10/6/2023).

Wapres pun memberi arahan kepada Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi) dan lembaga terkait untuk segera melakukan riset yang berbasis perbandingan guna memberikan informasi kepada masyarakat dunia akan manfaat kelapa sawit, selain upaya tetap menjaga keberlangsungan lingkungan.

“Mestinya dibuat perbandingan dengan lahan yang ditanami kelapa sawit, tanaman kedelai, dan bunga matahari, harus kita mulai, sebagai kontra narasi kampanye negatif," ujarnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut