Warga Negara yang Paling Suka Belanja Barang Mewah Ternyata Ada di Asia, Ini Alasannya
Misalnya Fendi yang memilih aktor Lee Min-Ho atau Chanel dengan idol dari BigBang, G-Dragon. Sedangkan Dior menjadikan Rose dari Blackpink sebagai wajah dari koleksi HardWear-nya, yang menurut rumah mode itu diterima dengan sangat baik dan menggandakan penjualan untuk lini tersebut.
Namun, Bain & Company memperingatkan penggunaan metrik per kapita untuk konsumsi barang mewah.
"Mewah menurut definisi bukanlah produk pasar massal," kata mitra Bain & Co Weiwei Xing..
"Saya akan menyarankan untuk memproratakan total pengeluaran barang mewah dengan jumlah populasi kelas menengah ke atas, yang akan menjadi ukuran yang lebih berarti untuk mencerminkan sikap dan konsumsi terhadap barang mewah,” imbuh Xing, yang juga menyatakan bahwa hal itu akan mempersempit kesenjangan.
Namun, Morgan Stanley mengatakan, pasar barang mewah Korea yang berkembang adalah review yang bagus dari apa yang bisa menjadi pasar barang mewah China, yang masih kurang bisa ditembus. Para analis mengatakan, kedua negara memiliki kesamaan dalam kecenderungan terhadap barang-barang mewah sebagai penanda status.
Saat ini, pengeluaran per kapita tahunan Korea Selatan untuk barang-barang mewah tetap enam kali lebih tinggi daripada pembelanja China.
Secara global, McKinsey memproyeksikan pasar barang mewah akan tumbuh antara 5 hingga 10 persen pada 2023. Ini didukung oleh permintaan dari AS dan China.
"Kami memperkirakan pertumbuhan akan berlanjut setelah China pulih dari gelombang Covid saat ini, yang akan terjadi pada kuartal I (2023)," ujar Xing.
Editor: Jujuk Ernawati