Waspada, Sri Mulyani Sebut Pelemahan Ekonomi Global Mulai Terasa di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan rembesan pelemahan ekonomi global mulai terasa di Indonesia dan harus diwaspadai. Hal itu, mulai terlihat pada beberapa indikator ekonomi yang terkontraksi atau mengalami penururan di kuartal II 2023, antara lain konsumsi listrik industri dan semen domestik.
Menkeu mengungkapkan, konsumsi listrik industri terkontraksi hingga -5,3 persen secara tahunan (yoy). Hal ini, berkorelasi dengan impor yang menurun terutama impor untuk barang-barang bahan baku dan bahan modal yang mempengaruhi sektor industri.
Sementara konsumsi semen domestik juga terkontraksi -0,3 persen yoy sesudah bulan lalu melonjak tinggi sekali. Hal itu, karena ada koreksi jumlah hari, karena terjadinya jumlah hari libur pada bulan-bulan sebelumnya, yang terkoreksi pada bulan Mei dan Juni 2023 terkoreksi kembali.
"Ini menunjukkan tanda-tanda terjadinya rembesan dari pelemahan global sudah mulai terlihat dari beberapa indikator kita," ungkap Sri Mulyani, dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Juli 2023 secara virtual di Jakarta, Senin (24/7/2023).
Meski demikian, Menkeu juga mengungkapkan optimisme bahwa hingga kuartal II 2023 nampaknya sejumlah indikator ekonomi Indonesia masih cukup positif. Faktor permintaan dalam negeri pun cukup menggembirakan.
Beberapa indikator ekonomu yang positif, antara lain indeks kepercayaan masyarakat, indeks penjualan riil, dan Purchasing Managers' Index (PMI) mengalami pertumbuhan di kuartal II 2023.
Indeks kepercayaan masyarakat tercatat sebesar 127,13. MNasyarakat yang belanja menggunakan kartu kredit yang diukur oleh Mandiri Spending Index, kembali terjaga normal di 156,1.
"Menurut Sri, angka ini sangat tinggi dibandingkan dengan baseline 100.
"Indeks penjualan riil juga tumbuh tinggi hingga 8,0% yoy di Juni 2023. Ini yang memberikan suatu keyakinan bahwa konsumsi, paling tidak yang tercapture dari beberapa indikator ini, masih akan terekam kuat hingga bulan Juni," kata Sri.
Tak hanya itu, Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia terus ekspansif dan akseleratif di posisi 52,5, sesudah sempat agak menurun mendekati 50. Angka ini konsisten ekspansi dalam 22 bulan berturut-turut.
"Konsumsi listrik bisnis tumbuh kuat double digit hingga 13 persen yoy di Juni 2023," tutur Sri.
Editor: Jeanny Aipassa