Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 90 Persen BBM Subsidi Digunakan Transportasi Umum, Nilainya Tembus Rp300 triliun per Tahun
Advertisement . Scroll to see content

World Bank Klaim Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Tersisa 1,5 Persen, Wapres: Bukti Keberhasilan Kita

Jumat, 12 Mei 2023 - 19:05:00 WIB
World Bank Klaim Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Tersisa 1,5 Persen, Wapres: Bukti Keberhasilan Kita
Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin,saat menghadiri kegiatan pemberdayaan untuk Indonesia Bebas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Ternate, maluku Utara, Jumat (12/5/2023). (foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

TERNATE, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, menyebut klaim World Bank atau Bank Dunia mengenai angka kemiskinan ekstrem di Indonesia yang tersisa 1,5 persen di tahun 2022 merupakan bukti keberhasilan pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat.

Sebelumnya, World Bank mengeluarkan laporan bertajuk Indonesia Poverty Assessment: Pathways Towards Economic Security yang menyebutkan kemiskinan ekstrem di Indonesia hanya tinggal 1,5 persen pada tahun 2022. 

Penurunan tersebut, berkat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan dukungan pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial kepada rakyat miskin dan rentan.

“Saya kira ketika kemiskinan ekstrem itu hanya tersisa 1,5 persen, itu artinya merupakan keberhasilan kita dalam memberikan perlindungan sosial untuk rakyat miskin,” kata  Ma'ruf Amin, seusai menghadiri acara di Kota Ternate, Maluku Utara, Jumat (12/5/2023).

Melihat laporan Bank Dunia, Wapres pun semakin optimis dengan target angka kemiskinan ekstrem sebesar 0 persen pada tahun 2024 yang dipatok pemerintah akan tercapai. 

“Saya katakan, saya sangat optimis (nol persen) karena kalau 1,5 persen berarti dua tahun ini hanya per tahunnya itu hanya nol koma tujuh setengah persen dengan kerangka perbaikan peningkatan kualitas ditambah juga pembangunan desa yang lebih optimal maka pasti kita yakin kemiskinan ekstrem akan bisa teratasi,” ungkap Ma'ruf Amin.

Lebih lanjut, Wapres mengatakan pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem sebesar 0 persen di tahun 2024 dengan diupayakan melalui dua strategi utama, yaitu peningkatan pendapatan dan pengurangan beban.

“Kemudian, ketika bicara tentang kemiskinan, permasalahan status gizi anak juga tak terpisahkan dari skema besar penanggulangannya. Saat ini sekitar 1 dari 5 balita Indonesia mengalami stunting, atau kekurangan gizi dalam jangka waktu lama, yang tentu akan berdampak besar bagi masa depan bangsa,” kata Ma'ruf Amin.

Wapres pun mengatakan berbagai program dan kebijakan tengah digulirkan Pemerintah untuk mencapai target stunting 14 persen di tahun 2024. Artinya, dalam waktu kurang dari 2 tahun ini, prevalensi stunting harus diturunkan setidaknya 7,6 persen.

“Oleh karenanya, saya meminta seluruh pihak, betul-betul serius memperkuat koordinasi lintas lembaga, serta melakukan penajaman kegiatan intervensi penanggulangan kemiskinan dan penanganan stunting di berbagai sektor,” tutur Ma'ruf Amin. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut