Inflasi Bergerak Cepat, Penjualan Ritel Inggris Turun 0,8% di September
LONDON - Penjualan ritel Inggris turun lebih dari yang diperkirakan pada bulan September, karena inflasi imbas referendum Brexit yang menyebabkan poundsterling ambruk.
Menurut data resmi, total penjualan di sektor ritel turun sebesar 0,8% dalam hal volume dibandingkan dengan Agustus. Pertumbuhan untuk kuartal ketiga tahun ini melambat, atau hanya 1,5% dan menjadi terendah sejak kuartal kedua 2013. Posisi itu juga di bawah prediksi oleh para analis yang diproyeksi 2,1%.
Angka tersebut memberikan bukti lebih lanjut bahwa kenaikan inflasi memakan pendapatan konsumen. "Kami belum melihat tiga bulan berturut-turut pertumbuhan penjualan ritel bulanan sejak musim gugur yang lalu," kata Andrew Sentance, mantan anggota Komite Kebijakan Moneter Bank of England dan sekarang menjadi penasihat ekonomi senior di PwC, seperti mengutip Independent.
"Lonjakan inflasi ini menekan konsumen dan menahan pertumbuhan belanja ritel dalam hal volume," Andrew menambahkan.
Pemimpin Demokrat Liberal Vince Cable mengatakan bahwa kombinasi dari kenaikan harga dan upah stagnan sangat menghambat daya beli dan konsumsi masyarakat. Angka awal pekan ini menunjukkan bahwa inflasi mencapai tingkat tertinggi lima tahun sebesar 3% pada bulan September, sehingga menekan Bank Sentral Inggris untuk menaikkan suku bunga bulan depan.