Tekanan Utang, Bank Sentral China Ingatkan soal Minsky Moment
BEIJING - China akan mengantisipasi risiko dari optimisme berlebihan yang menyebabkan minsky moment. Minsky moment adalah jatuhnya harga aset secara tiba-tiba setelah periode pertumbuhan yang panjang dipicu tekanan utang, atau mata uang.
Gubernur Bank Sentral China Zhou Xiaochuan mengatakan, tingkat utang perusahaan-perusahaan saat ini relatif tinggi. Sementara utang rumah tangga juga meningkat terlalu cepat.
Peringatan Zhou mengenai risiko itu memang terlihat berbeda dari pandangan kebanyakan pejabat pemerintah China. "Jika tidak diantisipasi maka akan menyebabkan minsky moment. Kita harus mencegahnya agar tidak terjadi perubuhan secara dramatis," kata Zhou belum lama ini.
China akan mengendalikan risiko dari penyesuaian mendadak terhadap gelembung aset dan secara serius menghadapi utang terselubung pemerintah daerah terhadap pembelian kendaran secara kredit.
Namun tingkat utang secara keseluruhan bisa turun sepanjang otoritas tetap memegang kendali ketat kegiatan kredit.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Funding/IMF) memperkirakan, total utang sektor keuangan non-finansial China akan meningkat menjadi hampir 300% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2022, naik dari 242% tahun lalu.
Zhou juga mengatakan bahwa rentang perdagangan nilai tukar Yuan bukanlah isu utama saat ini. Lebar arus pita Yuan saat ini jarang menghambat penawaran dan permintaan.
Bank sentral mempertimbangkan pelebaran pita perdagangan Yuan setelah kongres Partai Komunis ke-19. Bank Sentral China juga dapat memperluas kisaran perdagangan Yuan untuk memungkinkannya naik atau turun 3% terhadap dollar dari tingkat suku bunga harian yang ditetapkan.
Pasar valuta asing saat ini stabil. Pan Gongsheng, kepala regulator valas menambahkan bahwa penawaran dan permintaan di pasar valuta asing pada dasarnya seimbang. Pan memperkirakan nilai tukar Yuan memiliki landasan yang lebih stabil setelah kongres Partai Komunis ke-19.
Editor: Ranto Rajagukguk