NEW YORK, iNews.id - Sebanyak 25 miliarder dermawan terbesar di Amerika telah menyumbang kekayaannya dengan total mencapai 169 miliar dolar AS sepanjang hidup mereka. Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya senilai 149 miliar dolar AS.
Sebanyak 25 dermawan di Amerika Serikat (AS) ini secara kolektif lebih kaya 150 miliar dolar AS dari tahun lalu, masing-masing kekayaannya naik 18 persen. Tujuh belas dari 25 miliarder dalam daftar Forbes itu telah menandatangani The Giving Pledge, yakni janji untuk menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk amal selama hidup atau setelah kematiannya.
Terima Surat MenPAN-RB, Kemenkeu Kaji Usulan Kenaikan Gaji PNS
Namun hanya dua miliarder, yakni Charles Feeney dan George Soros yang telah memenuhi janjinya. Adapun miliarder yang memimpin daftar ini adalah pendiri Berkshire Hathaway Warren Buffett. Sementara dua miliarder baru bergabung dalam daftar ini, yakni salah satu pendiri Facebook Dustin Moskovits dan istrinya Cari Tuna serta pendiri Amazon Jeff Bezos.
Berikut ini 10 miliarder paling dermawan di AS dalam daftar America's Tops Givers 2022 versi Forbes:
Kisah CEO Binance dari Karyawan McDonalds Jadi Miliarder Kripto Terkaya di Dunia
1. Warren Buffett
Sumber kekayaan: Berkshire Hathaway
Kekayaan bersih: 115,6 miliar dolar AS
Fokus sumbangan: Kesehatan, pengentasan kemiskinan
Sumbangan seumur hidup: 46,1 miliar dolar AS atau Rp661,15 triliun
Buffett kemungkinan adalah filantropis terbesar sepanjang masa berkat usahanya untuk memberikan lebih dari 99 persen kekayaannya. Sebagian besar pemberiannya senilai 46 miliar atau sekitar 2 hingga 3 miliar saham per tahun telah disumbangkan ke yayasan teman-temannya, seperti Bill dan Melinda French Gates.
Kisah Sukses Miliarder NFT Pertama Pemilik Startup Senilai Rp190 Triliun
Pada 2010, investor legendaris itu ikut mendirikan The Giving Pledge bersama Bill dan Melinda. Dia juga telah memberikan miliaran dolar AS untuk empat badan amal yang didirikan oleh ketiga anaknya dan mendiang istrinya.
2. Bill Gates dan Melinda French
Sumber kekayaan: Microsoft
Kekayaan bersih: 133,3 miliar dolar AS (Bill), 6,1 miliar dolar AS (Melinda)
Fokus sumbangan: Kesehatan, pengentasan kemiskinan
Sumbangan seumur hidup: 33,4 miliar dolar AS atau Rp479 triliun
Putus Kuliah dan Jadi Penyortir Berlian, Pria Ini Jadi Miliarder Berharta Rp1.068 Triliun
Meskipun pasangan Gates telah bercerai setelah menikah 27 tahun, keduanya tetap menjadi ketua di Bill & Melinda Gates Foundation, wadah untuk hampir semua pemberian donasi mereka. Karena itu, Forbes tetap menghitung sumbangan mantan pasangan itu sebagai angka gabungan.
Yayasan tersebut menghasilkan 5,8 miliar dolar AS dalam bentuk hibah pada 2020, termasuk pengeluaran untuk penelitian dan vaksin untuk Covid-19. Selain itu, Melinda juga telah melakukan beberapa sumbangan melalui perusahaan investasi dan inkubasinya, Pivotal Ventures.
Miliarder Pendiri TikTok Jadi Pria Terkaya China di Bawah Usia 40 Tahun
3. George Soros
Sumber kekayaan: Dana lindung nilai
Kekayaan bersih: 8,6 miliar dolar AS
Fokus sumbangan: Demokrasi, pendidikan, antidiskriminasi, perawatan kesehatan
Sumbangan seumur hidup: 18,1 miliar dolar AS atau Rp259,65 triliun
Open Society Foundations miliknya mendukung tujuan-tujuan termasuk pemerataan ekonomi, antidiskriminasi, hak asasi manusia, reformasi keadilan, dan jurnalisme. Pada April 2021, Soros menjanjikan 500 juta dolar AS untuk Bard College, sebuah sekolah seni liberal dengan 2.400 siswa.
Pada Juni 2021, Open Society Foundations, yang beroperasi di lebih dari 120 negara, mengumumkan perombakan untuk memenuhi tantangan saat ini, yaitu kebangkitan otoritarianisme di seluruh dunia.
4. Michael Bloomberg
Sumber kekayaan: Bloomberg LP
Kekayaan bersih: 70 miliar dolar AS
Fokus sumbangan: Perubahan iklim, kesehatan
Sumbangan seumur hidup: 12,7 miliar dolar AS atau Rp182,2 triliun
Mantan wali kota New York City dan salah satu pendiri Bloomberg LP ini telah menggelontorkan lebih dari 12 miliar dolar AS untuk tujuan amal, termasuk 1,6 miliar dolar AS selama setahun terakhir, menurut Bloomberg Philanthropies, dengan fokus pada perubahan iklim, keamanan senjata, dan kesehatan masyarakat.
Dia menghabiskan lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menahan penggunaan tembakau selama dekade terakhir, dan pada 2018 berjanji memberikan sumbangan 1,8 miliar dolar AS untuk Universitas Johns Hopkins, almamaternya.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku