Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Joan Mir Sebut Podium di Sepang Awal Kebangkitan Honda
Advertisement . Scroll to see content

3 Alasan Kenapa Negara Tidak Mencetak Uang Sebanyak-banyaknya

Senin, 27 Februari 2023 - 23:04:00 WIB
3 Alasan Kenapa Negara Tidak Mencetak Uang Sebanyak-banyaknya
Alasan kenapa negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya (Ilustrasi: Pexels)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada sejumlah alasan kenapa negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya menarik diulas. Uang begitu penting bagi kehidupan manusia.


Adanya uang, manusia dapat melakukan transaksi perdagangan, membayar jasa untuk menentukan harga jual atau beli.


Berikut 3 alasan kenapa suatu negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya dirangkum dari berbagai sumber:


1. Agar terhindar dari inflasi


Dicetaknya uang oleh negara secara banyak bisa memicu terjadinya inflasi. Hal ini dikarenakan akan berpengaruh terhadap perekonomian negara tersebut.


Ini juga menjadi alasan kenapa suatu negara memilih berhutang daripada mencetak uang dalam jumlah banyak, termasuk negara maju sekalipun.


Contoh, Inggris dan Jerman merasakan inflasi ini saat negaranya tidak ditopang emas sekitar awal 1900-an, namun mencetak uang demi membiayai perang.


Pada 1914, Bank of England menerbitkan uang kertas dengan pertumbuhan 41,2 persen untuk membiayai kebutuhan perang. Alhasil, inflasi naik jadi 13,5 persen.


Kondisi inflasi juga terjadi di Jerman saat masa Perang Dunia I. Kebutuhan dana yang besar untuk perang membuat Jerman meninggalkan emas sebagai mata uang Mark. Alhasil, harga komoditas naik pada 1923.


Harga sepotong roti saat perang di Jerman bahkan mencapai 200 miliar Mark. Ibu-ibu Jerman saat itu menjadikan uang kertas Mark sebagai bahan bakar karena nilainya lebih rendah dari kayu bakar.


2. Memicu utang membengkak


Ketika pemerintah mencetak uang, maka 'kewajiban' berupa utang juga akan muncul di neraca pemerintah.


Nilai uang bukan terlihat semakin banyak uang yang beredar tidak diikuti dengan semakin banyaknya barang di pasaran, maka harga barang tersebut semakin tinggi karena semakin langka dan dicari.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut