JAKARTA, iNews.id - Tiga emiten bakal melakukan pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (8/3/2023). Ketiga emiten itu, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE), dan PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON).
Adapun CUAN akan menjadi perusahaan tercatat ke-24 di BEI pada tahun ini. CUAN melepas maksimal 1,69 miliar saham dengan nominal Rp200 yang mewakili 15,03 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan menetapkan harga Rp220 per saham.
APBD DKI 2026 Ditargetkan Selesai Pertengahan November
Mengutip laman e-IPO, Petrindo Jaya Kreasi bergerak di bidang usaha pertambangan batu bara, merupakan perusahaan induk yang menjalankan kegiatan usaha aktivitas Perusahaan Holding, yaitu perusahaan yang menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiary dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut.
Holding Companies tidak terlibat dalam kegiatan usaha perusahaan subsidiarinya. Kegiatan usaha yang dijalankan memiliki kegiatan usaha penunjang seperti aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya.
Kegiatan tersebut mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya. Melalui entitas anak perusahaan, perseroan memiliki dua konsesi tambang batu bara di Kalimantan yang dikelola oleh entitas anak perusahaan.
Perusahaan yang bergerak dari sektor energi ini berpotensi meraup dana segar Rp371,8 miliar. Dana tersebut sekitar 39,95 persen dari dana IPO akan serahkan pada Tamtama Perkasa untuk membangun stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya di Desa Mengkatip, Barito Selatan, Kalimantan Tengah
Sedangkan 60,05 persen dipakai untuk modal kerja Tamtama Perkasa guna mendukung aktivitas perusahaan, yang tak terbatas pada pembayaran kontraktor tambang hingga perbaikan jalan angkut batu bara. Sementara merujuk prospektus IPO, Petrindo Jaya Kreasi berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham CUAN maksimal 60 persen atas laba bersih tahun berjalan.
Emeiten kedua yang akan listing hari ini adalah PT Saptausaha Gemilangindah Tbk. SAGE akan menjadi perusahaan tercatat ke-25 di BEI pada 2023.
SAGE melepas maksimal 1,61 miliar saham yang mewakili 20,04 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan menetapkan harga Rp100 per saham.
Saptausaha Gemilangindah berdiri pada 29 Juli 1992 dan mulai beroperasi komersial sejak 2017. Kegiatan usaha utama perseroan bergerak di bidang real estat.
Kegiatan usaha yang saat ini dilakukan di bidang aktivitas perusahaan holding dan real estat yang dimiliki sendiri atau disewa. Saat ini perseroan sedang mengembangkan kawasan residensial dan komersial dengan lahan seluas 6,5 hektare (ha) di daerah Cibinong, Bogor. Adapun kawasan tersebut merupakan bagian dari rencana master plan Cibinong New City seluas total 125 Ha, dimana di dalam area tersebut akan dibangun juga Central Business District, meliputi perkantoran, ruko, pasar modern, pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen.
Emiten properti ini juga akan menerbitkan 2,01 miliar waran seri I. Waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru. Setiap pemegang 4 saham baru berhak memperoleh 5 waran, dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
Jangka waktu konversi waran menjadi saham tersebut 6 bulan sejak penerbitan hingga 18 bulan berikutnya, yaitu mulai 8 September 2023 hingga 7 Maret 2025. Dengan harga pelaksanaan Rp110, sehingga nilai transaksi dari konversi ini bisa mencapai Rp221,3 miliar.
Sesuai rencana, setelah dikurangi biaya-biaya, SAGE akan menggunakan dana dari hasil IPO sebesar Rp113,2 miliar untuk membayar utang kepada PT Multi Mandiri Persada (MMP), sehubungan dengan pembelian lahan. Kemudian, sekitar Rp30 miliar dialokasikan untuk membangun proyek perumahan Cibinong New City, klaster Winner Sapta Villa tahap 2 dan sebagian tahap 3.
Sementara sekitar Rp10 miliar untuk tambahan lahan di sekitar kawasan Cibinong New City. Sisanya akan dipakai untuk modal kerja operasional perseroan, seperti pembayaran gaji, jasa profesional, biaya perizinan, keperluan kantor, dan lain-lain.
Emiten berikutnya, yakni PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk, yang akan menjadi perusahaan tercatat ke-26 di BEI pada 2023. TRON menawarkan sebanyak 750 juta saham biasa atau 25,42 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga perdana Rp180 per saham.
TRON yang bergerak di bidang penyediaan solusi sistem informasi berbasis telematika dan Internet of Things ini selama masa penawaran umum, mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 27,29 kali, yang mana penyebaran pembeli saham tersebar pada 34 provinsi di seluruh Indonesia dan enam negara, di antaranya China, Italia, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, dan Malaysia.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk beberapa kepentingan, di antaranya sebesar 30 persen untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat. Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.
Sisanya, untuk membiayai tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C).
Editor: Jujuk Ernawati
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku